50.all will be fine

699 51 0
                                    

Malam ini malam dimana jisoo melepaskan alat alat yang selama dua hari ini menyiksanya

"Ini akan sedikit sakit,jadi tahanlah"

Jennie melihat kakaknya seperti sedang ketakutan lalu dia menghampiri jisoo

"Dokter han bolehkah aku menemani jisoo unnie"

"Sekalian belajar bagiamana melepaskan nassacaluna dan selang ventilator ini"

Dokter han tahu bahwa jennie sangat mengkhawatirkan kakak nya dengan beralibi seperti itu dan dia pun mengangguk

"Unnie lihat aku" jisoo menatap mata kucing jennie

"Jika sakit genggam tanganku sangat kencang,nee" jisoo mengangguk dan dokter han pun memulainya

Jennie berucap seperti itu karena dia ingin berbagi rasa sakit kakaknya itu dan ketika jennie memberanikan diri untuk menghampiri kakaknya berbeda dengan adik,orang tua beserta Jinyong yang lebih memilih mundur mereka tidak tega melihat jisoo kesakitan

Dokter han memulai dari selang yang ada di dadanya lalu beralih ke inti yang begitu menakutkan yaitu di kiret dada bidang jisoo dan di keluarkan nya selang yang berada di mulut jisoo

Rasanya jisoo ingin muntah tapi tertahan oleh gerak gerik dokter han

"Tahan sebentar,jangan dimuntahkan terlebih dahulu"

Jennie yang merasa kesakitan di tangannya mendadak menghilang ketika melihat wajah memerah kakak nya itu

"Ambilkan baskom cepat"

Hanna segera ke kamar mandi untuk mengambil baskom itu

"Muntahkan sekarang" jisoo memuntahkannya dan ketika selesai dirinya terlihat sesak lalu dipasangakan masker oksigen kembali

"Beristirahatlah" dokter han tersenyum hangat

"Tuan dan nyonya bisa berbicara di ruangan ku" dokter han pamit dan jiwon beserta hanna menemui jisoo sebelum meninggal kan nya sebentar

"Gumawo,putri eomma memang hebat" hanna mengecup kening jisoo beserta jiwon  yang tersenyum hangat sambil mengelus rambut terurai jisoo lalu pergi untuk menemui dokter han

☆☆☆☆☆☆☆☆☆

"Keadaan jisoo membaik"

"Tapi aku tidak akan henti hentinya berkata bahwa kankernya belum menghilang malah semakin parah"

"Lalu apa sudah saatnya kita membawanya berobat ke singapura dokter?"

Suara paraw jiwon

"Nee,tapi sebelum itu"

"Kalian harus meminta persetujuan jisoo terlebih dahulu"

"Agar dia bisa tenang menjalani pengobatan nantinya"

Jiwon dan hanna mengangguk mengerti

"Aku akan mengurus surat rujukan rumah sakit singapura"

Jiwon dan hanna pamit

☆☆☆☆☆☆☆

Diruangan jisoo kini terdapat empat putri kwon sedangkan jinyong pergi untuk melakukan pekerjaannya

Dan diruangan itu pula tercipta perdebatan antara rosè dan lalice membuat jennie muak tapi jisoo hanya tersenyum sambil menatap ke dua adiknya

"Diam atau aku akan mengusir kalian dari ruangan ini"

Jennie murka dan membuat adik adiknya terdiam

Lalice menghampiri kakak pertamanya dengan muka cemberut

"Jennie unnie tidak seperti jisoo unnie"

"Dan kau tidak seperti rosè,Kau pembangkang" jennie memeluk rosè dan dibalas oleh rosè

"Unnie apa kau tidak ingin membela ku" jisoo tersenyum sambil menatap adik bungsunya itu gemas

Dokter han kembali dengan dua perawat di belakangnya

"Bagaimana keadaanmu,membalik" dokter han berucap sambil memeriksa jisoo dan jisoo pun mengangguk

"Stabilkan lah keadaan mu,agar kau bisa cepat pulang,nee" dokter han pamit

"Unnie,ketika jisoo unnie sembuh bagaimana jika kita pergi ke pantai lagi" suara antusias dari lalice dan disetujui oleh rosè

"Nee,kita sudah lama sekali tidak berlibur ke pantai" jennie terucap

"Bagaimana unnie apa kau setuju" jisoo mengangguk toh apa salahnya dia mengiyakan lagipun selama ini keluarganya lebih menghabiskan waktu bersamanya di rumah sakit daripada di tempat liburan

Bekasi,05 oktober 2021

Lovely sister (jenchulichaeng) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang