20.longing and comfort

1.1K 90 0
                                    

      Kini di meja makan tempat hanna,lalice dan rosè dalam keadaan hening karena pertengkaran kemarin

" lalice-ah soal kemarin mianhe" rosè menunduk sambil memainkan sendok makannya
"Guenchana,unnie aku sudah memaafkanmu" lalice tersenyum tulus kepada sang kakak

kalian harus ingat bahwa lalice tidak akan marah terlalu lama kepada kakaknya,karena itu sama saja membuatnya tersisksa dan begitupun dengan rosè,mereka sudah hidup saling melengkapi sedari kecil jadi wajar jika mereka sulit untuk dipisahkan satu sama lain

"Apa kalian ada kelas di jam yang sama?" Hanna memecah keheningan
"Unnie kau ada kelas pagi?" Tanya lalice kepada rosè
"Nee,unnie memiliki kelas pagi hari ini" jawabnya

mereka memang beda jurusan tapi tidak jarang juga mereka berbeda jam kadang satu minggu 2 kali mereka akan berangkat bersama

"Yasudah kita pergi dulu eomma" lalice beranjak diikuti oleh rosè lalu menghampiri hanna untuk berpamitan dengan cara mencium pipinya
"Hati hati " hanna sedikit berteriak

   
                     ☆☆☆☆☆☆☆☆

"Irene-ah aku sudah tidak tahan,ayo cepat"

jennie sedang menemani sahabatnya membuat tugas yang menumpuk tapi mendadak ia kebelet buang air kecil dan meminta irene menemani nya Ke toilet dengan terpaksanya irene beranjak dari sana

"Cepatlah aku akan menunggu mu disini" irene sambil memainkan ponsel nya
Lima menit kemudian,jennie keluar dengan muka lega nya
"Ahh akhirnya " Jennie menuju ke kaca toilet untuk memoles bibir nya sedikit
"Sudah selesai?" Tanya irene
"Nee" mereka pun bergegas pergi dari toilet dan melanjutkan tugas yang belum selesai

   
                  ☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

  Lalice sudah selesai kelas dan hari ini ia harus bekerja kembali tapi sebelum itu ia harus menunggu kakaknya ,rosè juga sama ia harus bekerja di cafe shop masih sama sebagai barista,lalu tiba tiba ketika ia sedang duduk santai di kursi kantin mendadak ada yang memanggilnya

"Lalice-ah,kau kuliah disini?" Tanya Jennie yang membawa dua cup ice tea tentu untuk sahabatnya irene ia merasa tidak tega kepada sahabatnya itu,ingin membantu irene bilang tidak apa apa ia bisa sendiri yasudah yang bisa jennie lakukan hanya menemaninya sampai selesai

"Jennie-si" nada lalice yang keheranan
"Nee anyoung lalice-ah" sapanya dengan senyuman
"Kau kuliah disini?" Lalice dengan masih keheranan
"Nee masih semester lima " jennie
"Kau?" Tanyanya lagi
"Aku,baru semester satu masuk lewat jalur beasiswa tentunya" nada lalice terlihat begitu tenang
"Ahh,nee" jennie sambil menganggukan kepalanya
"Sedang apa kau disini" lanjutnya lagi
"Aku sedang menunggu kakak ku" jawab lalice seadanya dan mendadak ponsel jennie berdering tertara nama irene lah yang mengirimkan pesan,jennie lupa tujuan utama dia kesini untuk apa pasti irene sudah menunggunya sedari tadi

"Mian lalice-ah,aku ada urusan " lirihnya
"Guenchana pergi saja,lagi pula sebentar lagi kakak ku kelasnya akan selesai" lalice
"Mulai sekarang kita teman dan kau harus memanggil ku unnie nee?" Jennie bergegas pergi dan lalice sedang memikirkan sesuatu
"Unnie? Wae ada apa denganku kenapa aku tidak keberatan ketika  jisso dan jennie-si menyuruhku memanggilnya unnie?" Tanyanya didalam hati lalu tiba tiba rosè membuyarkan lamunan nya

"Sudah lama?" Sapa lembut rosè yang membuat lalice candu
"Annie, 25 menit,heheh" lalice sambil tertawa kecil sampe membuat rosè gemas
"Kajja  nanti kita terlambat" rosè pergi sambil menggandeng lengan lalice

  
                  ☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Jisoo bersama jinyong tentunya pergi menghabiskan waktu berdua,sebelum jisoo disibukkan oleh tugas PKL nya yang sebentar lagi akan dimulai dan jinyong yang hanya memiliki satu bulan cuti kuliahnya akan membuat mereka terpisah kembali maka dari itu mereka putuskan untuk menghabiskan waktu sebisa
mungkin

"Ingin bercerita?" Jinyong dengan kepekaan nya

sebenar nya selama mereka pergi bersama, jinyong melihat raut wajah jisoo yang seperti sedang tertekan lalu ia biarkan dan jinyong pun membawanya ke sungai han

"Aniya,hanya sedang menikmati cuaca yang sedang bagus ini" jisoo memejamkan matanya sambil menghirup udara segar

"Hey,kita sudah sudah lama bersama dan aku tau ketika kau sedang banyak pikiran jadi jangan membohongi ku" jinyong gemas dengan kekasihnya itu lalu ia mencubit hidungnya sampai memerah.
"Kau janji jangan memotong pembicaraan ku" jisoo menatap tajam kekasihnya

"Araseo" jinyong mulai membenarkan duduknya agar ia nyaman ketika kekasihnya bercerita

"Belum lama ini aku menemukan seorang perempuan kalau tidak salah usianya berkisar 19 tahun"

"Lalu tanpa sengaja beberapa hari ketika ketidak sengajaan lagi aku menolongnya,entah mengapa aku merasa iba akan dirinya itu"

"Kau tahu kan aku bukan tipikal orang yang gampang bergaul dengan orang" lanjutnya

"Dan tiba tiba aku merasa nyaman dengannya sama persis seperti ketika aku bersama jennie"

"Aku tawarkanlah dia untuk menjadi temanku bahkan aku meminta nya memangil ku Unnie"

"Lalu ketika ia bersandar di pundak ku,aku merasa hangat sekali dan seperti aku tidak ingin melepaskannya"
"Aku jadi teringat kepada chaeoung dan lisa" tidak terasa air matanya turun begitu saja

"Sungguh rasa rinduku bertambah,seingatku ketika mereka meninggalkan ku lisa masih berusia tujuh tahun"

"Dan sekarang pasti sudah seusianya"
"Kau tahu ketika aku sedang bersamanya rasa rindu kepada mereka menghilang begitu saja "

"Seakan akan dia lah obat rindu yang ku butuhkan saat ini"

Sesak rasanya sangat jisoo mengeluarkan rasa sesaknya didekapan jinyong dan jinyong pun tidak tahu harus berbuat apa
Yang ia bisa lakukan untuk saat ini memberi jisoo keyakinan bahwa semua akan berlalu begitu saja.


Bekasi,09 september 2021

Lovely sister (jenchulichaeng) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang