24.true happiness

1.2K 99 0
                                    

      Rosè dan lalice pergi ke kampus bersama jennie, mereka ber tiga memiliki kelas di jam yang sama berbeda dengan jisoo yang menginap di rumah nayeon karena kemarin ia kemalaman berakhirlah mereka tidak pergi bersama untuk pertama kalinya

"Unnie,akan menunggu di kantin selepas selesai kelas nee" jennie

"Untuk?" Tanya lalice
"Kita kan pergi bersama dan pulang nya juga harus bersama,paboya" jennie geram kepada adiknya itu dan berakhir mengacak acak poni lalice dan membuat sang empu marah

"Yaaa,unnie poni ku jangan di Pegang"lalice dengan memanyunkan bibirnya sambil membenarkan poni kesayangannya itu
" Unnie kau boleh menginjak bahkan mencubit kakinya tapi tidak untuk memegang poninya itu sama saja kau membangunkan harimau yang sedang tertidur unnie" rosè terkikik geli atas apa yang di lakukan kakak dan adiknya itu

"Jinja,poni ini sangat berarti untuknya " tanya jennie lagi sambil memegang poni lalice dan untungnya dia bisa menghindar kalau tidak,bisa berabe

"Yaa,awas saja jika kau pegang lagi" lalice langsung pergi meninggalkan kakak kakaknya sedangkan mereka tertawa kecil atas tingkah bungsu mereka
"Yasudah unnie aku pergi dulu" rosè sambil melambailkan tangannya
"Nee jangan lupa pulangnya temui unnie di kantin" jennie sedikit berteriak dan di balas acungan jempol oleh rosè

                       ☆☆☆☆☆☆☆☆

"Huhh,rasanya sangat bosan" lalice sedang menunggu jennie dan rosè sesuai apa yang di bilang jennie tadi

"Kau?sedang apa disini?" Jungkook lewat dan melihat lalice sendirian tanpa aba aba jungkook menemui nya
"Kau tau darimana aku disini?" Lalice ikut bertanya
"Hanya kebetulan lewat " jawabnya entah kenapa jungkook merasa bahwa lalice mampu membuat nya merasa nyaman
"Kau sedang menunggu siapa?" Tanyanya lagi
"Aku sedang menunggu unnie ku" jawabnya

Jungkook ingin meminta nomor telepon lalice tapi entah mengapa terasa sulit untuk di ucapkan
"Ahh iya apa kau memiliki buku tentang sejarah sejarah musik,aku memiliki tugas itu tapi ketika aku meminjam di perpustakaan bukunya sudah habis" jungkook berkata sejujurnya

Ia hampir lupa bahwa lalice anak fakulitas seni dan untungnya ia ingat
"Aku memilikinya tapi tidak ku bawa besok akan ku bawa untuk mu"lanjutnya

tiba tiba ponselnya berdering menampilkan nama kakak ke dua nya

"Nee,gumawo" jungkook dan tiba tiba
"Apakah aku boleh meminta nomor mu?" Lanjutnya dengan ragu
"Untuk apa?" Tanya lalice lagi

"Kau tahukan aku mahasiswa baru dan aku pasti tertinggal banyak materi" jungkook dengan masih berusaha
"Jadi?" Tanyanya lagi sambil menaikan alis sebelahnya

"Ketika tidak ada yang ku pahami aku bisa bertanya kepada mu" jawabnya lagi sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal

Lalice sedang memikirkan apa dia kasih nomor nya kepada jungkook atau tidak dan mendadak lalice meminjam ponsel jungkook lalu mendial nomornya dan mengembalikan lagi kepada sang pemiliknya setelah itu ia bergegas pergi karena kakak nya bilang mereka sudah berada di parkiran

"Jangan lupa hubungi aku " lalice sambil berlari kecil dan itu membuat jungkook melompat kesenangan

                     ☆☆☆☆☆☆☆☆

"Jisoo-ya gwenchana?" Nayeon melihat jisoo seperti seseorang yang terlihat sangat lelah dan pucat seperti orang sakit

"ahh,Nee hanya sedikit pusing saja" jawabnya sambil memegang tengKuk kepalanya yang sangat pusing

"Istirahat lah jika kau sakit nee?" Jisoo mengangguk atas apa yang dibilang nayeon

sebenarnya ia memang akhir akhir ini sering kelelahan dan jarang sekali bisa tidur padahal aktivitas yang cukup melelahkan harusnya ia cepet tertidur tapi salah ia bisa tertidur dari pukul 12 malam bahkan lebih

"Aku akan membelikan mu minum sebentar nee" nayeon langsung bergegas ke kantin sedangkan jisso masih ada di kelas

"Huh,akhir akhir ini badan ku rasanya aneh sekali" jisso sambil memejamkan matanya

Nayeon tiba sambil membawakan air untuk jisoo

"Nih minum terlebih dahulu" nayeon sambil membantu jisso meminum air
"Apa kita pergi membawa mu periksa saja?" nayeon dengan muka paniknya
"Kau terlihat tidak baik baik saja,jisoo-ya" lanjutnya
"Araseo, akupun sudah tidak kuat dengan pusing di kepalaku ini" jisoo dengan nada prustasi nya

                        ☆☆☆☆☆☆☆

Rosè sedang berkutat dengan tugasnya dan di temani oleh jennie karena mereka berkuliah di bidang yang sama

"unnie, ini bagiamana" tunjuk rosè kepada halaman yang ada di bukunya

"Aku tidak yakin kau masuk lewat jalur beasiswa rosie?" Nadanya dengan mata yang menetap adik pertamanya itu ragu
"Maksudmu Unnie?" Rosè dengan menatap kakaknya heran

"Ini soal semester pertama dan kau yang sudah semester tiga tidak mengerti?" Jennie meninggikan suaranya sedikit

"Rosè unnie kalo begitu tandanya sedang kelaparan unnie" lalice masuk ke kamar jennie dengan membawa kue yang ibu nya buatkan tadi

"Mangkannya ketika sedang mengerjakan tugas dia harus ada makanan di depannya baru dia akan mengerti" lalice sambil berbaring ke kasur jennie

"Mwo-yaa jinja rosie-ah?" Jennie menatap tidak percaya kepada rosè sedangkan sang empu yang ditatap malah tersenyum menampakan giginya

"aigo kenapa sifat mu sangat berbeda" jennie sambil menepak jidatnya dan lalice yang memejamkan matanya.

Bekasi 11 september 2021

Lovely sister (jenchulichaeng) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang