0.7

305 23 0
                                    

happy reading guyss, hope you like it♡!!
___

sesampainya di taman, mereka hanya duduk terdiam. somi bingung apakah ia harus membuka pembicaraan atau tidak, tiba-tiba,

"kenapa kota ke taman hanya untuk berdiam diri seperti ini?, emm maukah kau bermain bersamaku?" haechan membuka obrolan.

dengan tersenyum kikuk somi menjawab, "baiklah, mau main apa kita?".

"bagaimana kalau berlarian saling mengejar?, ah tidak, itu terlalu berkeringat." monolog haechan.

"bagaimana kalau kita ikut bermain bersama anak-anak disana?, pasti menyenangkan." usul somi sambil menatap kumpulan anak-anak di pinggir taman.

"tentu, kajja."

belum sampai mereka berdiri, tiba-tiba dari arah kanan ada anak kecil lelaku berlari menghampiri somi.

"hiks kakak, tolong aku, mereka tadi memukuliku." ucapnya sambil menangis.

"mengapa mereka memukulimu adik manis?" tanya haechan.

"a-aku tak sengaja mematahkan robot ju yeong paman."

"hah, aku? dipanggil paman?, aku setua itukah?" haechan meraba mukanya.

"hahaha tidak kak, kau bahkan sangat tampan dan muda, eeh namamu siapa adik kecil?" ucap somi.

"namaku jaehwan nuna, kalau nuna?" tanya jaehwan.

"ah aku somi, dan ini haechan."

"maukah jaehwan bermain bersama kakak?" tawar haechan.

"tentu saja, ayoo main ayunan disana!!" antusias jaehwan sambil menunjuk ayunan di tengah taman.

"baiklah, kajja."

___

setelah lelah bermain, haechan mendudukkan dirinya di rumput, memandang kearah somi yang tengah mendorong ayunan jaehwan.

"apakah mereka tidak kelelahan?" gumam haechan.

"mengapa somi terlihat begitu cantik?, ah dia tiap hari pun selalu cantik."

"dia terlihat cocok sekali sebagai seorang ibu, lalu aku ayahnya." ucapnya tak sadar.

"yaa, apa yang ku pikirkan?, kau tidak pantas bersanding dengan somi yang cantik haechan-ah." setelah sadar, dia pun memukul kepalanya.

"kak haechan?, mengapa kau memukul kepalamu?, apakah tidak sakit?" tanya jaehwan sembari berjalan menghampiri haechan dengan sedikit memiringkan kepalanya.

"ah tidak apa jaehwan-ah, aku hanya sedang pusing." haechan tak bohong bahwa ia sekarang merasa pusing.

"apakah kau baik-baik saja kak?, atau mau pulang sekarang?" tanya somi khawatir.

"jika kalian belum puas bermain, lanjutkan saja, aku akan menunggu di bangku itu." ucapnya sembari menunjuk sebuah bangku yang tak jauh dari mereka.

"aku sudah lelah kak, aku ingin pulang, aku pulang dulu yaaa, terimakasih sudah bermain denganku." jaehwan berlari meninggalkan mereka sembari melambaikan tangan. 

setelah jaehwan hilang dari pandangan, somi menolehkan kepalanya pada haechan.

"sekarang bagaimana?, apakah kita pulang saja?, lagipula ini sudah mau sore." usul somi.

"kalau tak apa, kita pulang saja sekarang."

mereka pun berjalan untuk pulang. haechan mengantarkan somi pulang ke rumahnya yang ternyata hanya berbeda komplek dengan haechan.

"aku masuk dulu kak, kau hati-hati pulangnya." ucap somi.

"jangan lupa untuk membersihkan dirimu yaa, aku pergi dulu." haechan pun berlalu dari rumah somi menuju ke rumahnya.

sesampainya dirumah, ia menatap rumahnya yang terlihat kosong, "ah pasti appa dan eomma belum pulang, aku sendiri lagi." gumam haechan sembari masuk ke dalam rumahnya.

membuka pintu rumah lalu masuk ke kamar untuk membersihkan diri. setelah mandi haechan pun berniat merebahkan dirinya sebentar saja. namun ia malah tertidur. dan akhirnya haechan pun terlelap dalam keadaan belum makan.

___

maaf kalau masi berantakan huhu,
because, this is my first story

anw, janlup vote&komen yeorobun~
byebye~


story || lee haechan [complete√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang