1.4

187 18 0
                                    

aku balik guys, xixie.

anw, happy reading and hope you like it♡!!

_•_•_

pagi menyambut.

haechan merasa segar saat bangun tidur. syukurlah, malam tadi tak ada pertengkaran orang tuanya.

'ntahlah, mungkin mereka lelah.' pikir haechan.

menyambar handuk lalu bergegas mandi.

tak lama kemudian haechan pun selesai dengan kegiatan mandinya. setelah memakai seragam dan memastikan buku yang ia bawa sesuai jadwal, ia pun turun kebawah.

melewati dapur yang kosong, bahkan di meja makan pun bersih tak ada satu masakan sekalipun.

'aah, sepertinya mereka tak pulang, baguslah.' batin haechan.

setelah menutup dan mengunci pintu depan, ia menuju halte dekat taman kemarin ia bermain dengan somi. ia berjalan santai sembari melahap roti untuk mengisi perutnya.

tak lupa membuang sampah pada tempat sampah selesai makan, haechan pun bersiul sepanjang jalan.

kemudian ia menyipitkan mata kala netranya menangkap punggung seseorang yang tak asing berjalan di depannya.

'bukankah itu somi?, waah sebuah keberuntungan melihat somi pagi ini.' pikir haechan.

'apakah dia tidak bosan cantik?, aihh dia sangat menggemaskan.' tambahnya

haechan sebisa mungkin menahan teriakannya saat melihat somi yang terlalu menggemaskan dengan berjalan sembari melompat-lompat kecil.

sambil tersenyum lebar, haechan berlari hendak menghampiri somi, namun ide jahil muncul di kepalanya.

'bagaimana jika dia ku kerjai?, pasti mukanya akan tambah menggemaskan.'

merasa idenya bagus pun haechan memulai aksinya.

berjalan mengendap-endap di belakang somi, setelah dekat ia pun menepuk pundak somi dari belakang.

somi tersentak, terlihat terkejut sambil memegang dadanya.

"hahahaha, mukamu sangat lucu jika terkejut!" haechan tertawa kencang hingga ujung matanya mengeluarkan sedikit air mata.

"aish, ternyata kakak, kupikir siapa, mengejutkan saja!" ucap somi cemberut sambil menahan kesal.

"ah maaf-maaf, aku hanya ingin menyapamu." haechan menjawab dengan sisa-sisa tawanya.

melirik haechan dengan tajam, lalu somi duduk agak jauh dari haechan ketika keduanya sampai di halte.

'masih marah rupanya.' pikir haechan.

haechan lalu mendekati somi.

"somi-yaa, aku minta maaf, aku tak bermaksud, sungguh!" ucap haechan dengan jari menunjukkan angka dua.

somi memalingkan wajahnya.

"ayolaah somi, maafkan akuu." rengek haechan.

sebuah ide terlintas dikepalanya kala ia ingat bagaimana jeno membujuk siyeon, pacarnya ketika marah.

"bagaimana jika nanti pulang sekolah ku belikan eskrim?, ayolaah, jangan menolak." ucap haechan dengan puppy eyes.

mendengar kata eskrim, somi menoleh.

"benarkah?, akan aku maafkan jika kau membelikanku 2 cup eskrim!" katanya dengan berbinar-binar.

"tentu saja, akan ku traktir semaumu, asal kau memaafkanku." haechan tersenyum senang tatkala bujukannya direspon, walau ia harus mengeluarkan uang, lagipula tak seberapa.

ingatkan haechan untuk berterimakasih pada jeno nanti, kalau bisa nanti ia akan mentraktir jeno.

mereka lalu menaiki bus untuk menuju ke sekolah. mereka duduk bersampingan. keduanya mengobrol dan sesekali haechan menggoda somi, tak jera ia rupanya.

perjalanan ke sekolah pun terasa menyenangkan. haechan pikir apapun yang ia lakukan bersama somi akan menyenangkan.

___

janlup vomment guys
byebye~

story || lee haechan [complete√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang