1.1

208 17 0
                                    

happy reading guyss, hope you like it♡!!

_•_•_

disini ia berada, sungai han.

entah mengapa, menatap air di sungai membuatnya tenang.

perlahan-lahan ia menghirup udara sekitar, memejamkan mata, berusaha menikmati bunyi arus air.

merasakan ketenangan ini, membuat haechan tersenyum lega. sudah lama ia tak menghirup udara sebebas ini. sudah lama pula ia tak mengunjungi sungai han dikarenakan kesibukan belajarnya.

netranya lalu menatap sekitar. sepi. hanya ia sendiri yang berada disini. setidaknya ia dapat meluapkan kesedihannya tanpa malu dilihat orang lain.

'syukurlah sepi.' batin haechan.

___

sementara di sekolah.

jeno, jaemin, renjun, hyunjin dan jinyoung pun heran.

'mengapa haechan tak kunjung datang?, kemana dia?, apakah sedang sakit?' pikir mereka.

setelah cukup lama mereka berdiam diri, jeno berdehem.

keempat pasang mata memandangnya penuh tanya.

jaemin  berinisiatif bertanya, "ada apa jen?"

"daripada memikirkan spekulasi tentang haechan yang tak kunjung datang, bagaimana jika nanti sepulang sekolah kita menghampiri haechan dirumahnya?" usul jeno.

"yaaa, uri leader lee jeno, benar-benar pandai sekali mengambil keputusan." goda jaemin tersenyum tengil.

"aish, sudahlah jaem." ucap jeno jengah.

"mengapa harus nanti sepulang sekolah kalau kita bisa membolos?" jiwa pembolos sang hwang hyunjin muncul.

"kau sudah bodoh, jika meneruskan tabiat burukmu itu, kau akan semakin tambah bodoh." sinis renjun.

"kau jangan sok pintar, dibandingkan dengan mereka berdua yang jarang belajar saja kau selalu kalah." remeh hyunjin yang tangannya menunjuk jeno dan jaemin.

"setidaknya aku belajar, lagipula aku dan kau saja, nilaiku jauh lebih tinggi darimu." sombong renjun.

"sudahlah, mengapa kalian meributkan hal yang tidak berguna?, buang-buang waktu, lagipula, orang pintar tak pernah mengaku dirinya pintar." ucap jinyoung pedas.

begitulah jinyoung. diam-diam cabai rawit.

"kau berbicara hanya untuk mengeluarkan kata yang menyakitkan?, lebih baik kau tak usah bicara." sinis hyunjin melirik tajam jinyoung.

jinyoung menggidikkan bahunya tak peduli.

jeno dan jaemin tertawa. begitulah pertemanan mereka, walaupun setiap hari bertengkar, liat saja, pasti sebentar lagi akur kembali.

"sepertinya hanya aku yang waras." gumam jinyoung.

___

janlup vomment guys
byebye~

story || lee haechan [complete√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang