vomment juseyo~
---
seminggu berlalu. haechan pun sudah perlahan-lahan melupakan somi, dibantu teman-temannya, tentu saja.tak sia-sia usaha kelima temannya selalu mengajaknya bermain, agar ia mendapat kesibukan dan melupakan somi. dan yaa, berhasil.
haechan pun sudah biasa saja jika bertemu keduanya, bahkan kadang ia bertegur sapa dengan yoshi.
oh iya, sekarang sudah masuk waktu liburan kenaikan kelas. haechan tentu saja naik kelas, walaupun nilainya tak sebagus yang ia harapkan, namun ia puas.
setelah jogging dari taman tadi, haechan yang kelelahan pun merebahkan tubuhnya pada sofa ruang tamu.
sehabis ini ia berencana akan membersihkan rumah. sudah seminggu ia tak menyapu. tak terbayangkan betapa berdebunya lantai rumahnya. ia tak sempat membersihkan rumah sebab terlalu asik bermain, bahkan beberapa hari lalu ia menginap di rumah jaemin.
orang tuanya pun seminggu kemarin tak ada di rumah.
haechan tau ibunya kemana, sebab kemarin sang ibu memberinya pesan sedang berada di luar kota. namun ayahnya?, ia tak tau. dan tak mau tau.
setelah dirasa istirahatnya cukup, haechan perlahan bangkit, mengambil sapu lalu mulai menyapu lantai ruang tamu. nanti berlanjut ke lantai atas. kamarnya dahulu, lalu kamar ayahnya, dan terakhir kamar ibunya.
orang tuanya memang sudah pisah ranjang sejak beberapa bulan lalu, haechan tak tahu penyebabnya, namun ia tetap diam.
berlanjut ke kamar ibunya, haechan perlahan-lahan mulai menyapu. ia pun juga mengelap meja kerja ibunya, barangkali kotor, namun tangannya tak sengaja menyenggol sebuah map di rak sebelah meja kerja ibunya, mengakibatkan isi map tersebut jatuh berhamburan ke lantai.
haechan membungkuk, hendak mengumpulkan kertas-kertas yang berserakan dibawah, tapi kemudian matanya memincing saat mendapati sebuah amplop yang terdapat logo rumah sakit di ujung amplopnya.
dengan penasaran, haechan membukanya. ntah mengapa hatinya mendadak berdebar. ia menggeleng pelan, menepis segala pikiran buruk di kepalanya.
setelah memberanikan diri membaca, tubuh haechan terasa lemas, tubuhnya meluruh ke lantai. ia menutup mulut menahan isakan yang keluar.
tak ia sangka, ibunya yang selama ini terlihat sehat dan kuat, menyimpan sebuah penyakit mematikan di dalam tubuhnya.
ya, kertas yang ia baca tadi adalah kertas yang berisikan hasil lab, dimana di dalamnya, tertera nama sangat ibu dan penyakitnya, kanker otak stadium 3.
tangis haechan pecah, ia tak dapat menahannya lagi. ia merasa menjadi anak yang tak berguna. selama ini yang ia lakukan hanya mengabaikan sangat ibu, itu pasti sakit. ditambah ibunya yang menderita penyakit mematikan tersebut, dan sedang berjuang melawannya sendirian. tanpa dukungan anak dan suaminya. ibunya pasti merasa kesakitan sendirian.
jika ia jadi sang ibu, mungkin sudah dari lama ia menyerah. namun ibunya tidak. ibunya pantas menyandang wanita terkuat di dunia ini.
anak macam apa ia yang tak bisa meringankan beban sang ibu?. betapa bodohnya ia baru menyadari sekarang, saat penyakit ibunya sudah terlalu berbahaya, yang akan mengancam nyawa sang ibu.
menyesal pun sudah tidak ada gunanya sekarang. haechan berjanji pada dirinya sendiri. ia tak boleh terpuruk. jika ia terpuruk, lalu siapa yang akan menghibur sang ibu?.
mulai saat ini, haechan akan selalu berada disamping ibunya. menyemangati agar sang ibu bisa semangat melawan penyakitnya.
---
maaf sebelumnya kalo ada yang salah pasal penyakit dan hasil lab nya, sy bener" ngawur😩🙏
maaf jg klo feel nya gadapet:)
KAMU SEDANG MEMBACA
story || lee haechan [complete√]
Fanfiction"yang selalu tertawa pun bukan berarti tidak memiliki luka." -lee haechan. ʂƚαɾƚ : 27 ʂҽρƚҽɱႦҽɾ 2021 ҽɳԃ : 13 ԂҽʂҽɱႦҽɾ 2021 _______________ ⚠fiksi