vomment juseyo~
---
haechan senang, sebab hari ini ibunya akan pulang. akhirnya ia tak kesepian lagi dirumah.
ayahnya pun sampai sekarang tak kunjung pulang. haechan sih berharap ayahnya tak usah pulang.
haechan dari kemarin juga sudah sibuk sendiri untuk membuat kejutan saat ulang tahun ibunya besok. ia sampai mengajak teman-temannya untuk membantunya.
nanti saat tengah malam, haechan akan membuat surprise untuk ibunya.
haechan dan keempat temannya nanti akan berkumpul pukul 11 malam. setelah itu mereka kerumah jaemin untuk mengambil kue sekaligus menjemput jaemin.
kini haechan tengah menunggu ibunya yang akan pulang dari perjalanan bisnisnya.
saat ibunya turun dari mobil pun langsung disambut pelukan hangat haechan. dengan riang haechan mengambil barang bawaan ibunya dan mengajak ibunya untuk masuk ke rumah.
sampai di dalam pun haechan menyuruh ibunya duduk disofa. perlahan haechan lalu memijit pundak ibunya.
"waah, ada apa ini?, tumben sekali echan seperti ini." heran min young pada anaknya.
"syuut!, eomma diam saja. cukup nikmati apa yang echan lakukan hari ini." ucap haechan sambil tersenyum.
min young yang lelah pun memilih menuruti.
"sekarang eomma mandi. sudah echan siapkan air hangat." haechan mengakhiri pijatannya.
"baiklah. terimakasih echan!" ucap min young sambil mengecup puncak kepala haechan.
"apapun untuk eomma!" haechan tersenyum manis.
kemudian min young melangkahkan kakinya menuju kamarnya.
---
jeno, hyunjin dan jinyoung kini tengah menunggu haechan, renjun dan jaemin keluar dari rumah jaemin untuk mengambil kue yang dititipkan haechan tadi siang.
sekarang pukul 11 malam lebih sedikit, seperti rencana haechan tadi, mereka akan membuat surprise untuk ibunya haechan.
setelah haechan, renjun dan jaemin muncul pun mereka langsung bergegas pergi. di dalam mobil pun haechan dan hyunjin banyak mengoceh.
"kalian sudah ijin kan akan kerumahku?" tanya haechan.
"tentu saja!, bahkan tadi ibuku akan ikut, namun tidak bisa. besok ada pekerjaan yang mengharuskan ibuku pergi pagi pagi sekali, makanya tak diijinkan oleh ayahku." jawab jeno.
"waah, orang tuamu so sweet sekali jen. sudah memiliki putra namun tetap romantis!" komentar hyunjin.
"memang orang tua kalian tak seperti itu?" tanya jeno heran.
"tidak tau. ayahku kan jarang pulang. kalian tau kan ayahku pilot?" jawab jinyoung. ia akhir akhir ini banyak bicara.
"kalau kau haechan?" tanya renjun.
"hngg, ayahku jarang pulang juga. jadi aku tak tau." haechan tersenyum canggung menjawabnya.
"sudahlah, ayo turun. sudah sampai." sela jaemin dari kursi depan.
keenamnya turun, haechan mengerutkan dahinya. mengapa ada mobil ayahnya?, apakah ayahnya pulang?
tak memperdulikan itu, haechan kemudian mengajak teman-temannya masuk kedalam. namun saat di depan pintu, langkah mereka terhenti.
mereka mendengar sebuah teriakan melengking dari dalam.
jeno dapat merasakan, haechan yang di sampingnya menegang. jeno berinisiatif menepuk bahu haechan, hendak menyadarkannya. haechan tersentak, lalu terburu-buru membuka pintu depannya.
pintu kemudian terbuka. haechan mematung.
dilihatnya sang ayah yang berjalan sempoyongan hendak melempar sebuah vas bunga ke arah ibunya yang duduk bersimpuh di lantai.
dengan secepat yang haechan bisa, ia berlari ke arah sangat ibu. namun terlambat. vas bunga tersebut sudah jatuh berkeping-keping setelah menghantam kepala sang ibu.
haechan kemudian mengangkat kepala sang ibu, ia taruh di pahanya, mengabaikan darah sang ibu yang mengenai pakaiannya. seketika tangis haechan pecah.
ia menangis keras, tak peduli masih ada teman-temannya disitu.
haechan terus berguman kata maaf. ia merasa gagal melindungi sang ibu.
jeno, jaemin, renjun, jinyoung dan hyunjin yang mematung pun tersadar. jeno dan jaemin langsung menghampiri haechan kemudian mengangkat ibu haechan ke arah mobil jeno didepan, untuk dibawa ke rumah sakit.
setelah jaemin masuk terakhir, jeno langsung melesat pergi ke rumah sakit terdekat meninggalkan renjun, jinyoung dan hyunjin di rumah haechan.
renjun pun menelepon polusi. sementara jinyoung dan hyunjin memegangi ayah haechan yang terus memberontak dan meracau. mabuk, satu pikiran di kepala ketiganya.
lima belas menit kemudian polisi datang. mereka segera mengamankan seo joon, ayah haechan untuk ditahan sementara, dan akan diinterogasi saat nanti sudah sadar.
ketiganya pun akan ikut, sebagai saksi atas perbuatan ayah haechan nantinya.
---
KAMU SEDANG MEMBACA
story || lee haechan [complete√]
Fanfiction"yang selalu tertawa pun bukan berarti tidak memiliki luka." -lee haechan. ʂƚαɾƚ : 27 ʂҽρƚҽɱႦҽɾ 2021 ҽɳԃ : 13 ԂҽʂҽɱႦҽɾ 2021 _______________ ⚠fiksi