vomment juseyo~
---
haechan, jeno,jaemin serta beberapa perawat kini tengah berlari mendorong brankar min young.
haechan terus menangis sambil mengenggam tangan sang ibu, haechan berusaha mengajak sang ibu berbicara, agar ibunya tak memejamkan mata.
"e-echan.. anak y-yang kuat... e-eomma b-bangga memiliki p-putra s-seperti.....e-echan" ucap min young dengan tersendat-sendat, disertai dengan senyum manis.
"tidakk eomma!"
"eomma harus tetap bertahan demi echan!"
min young menggeleng pelan.
"e-eomma mengantuk... "
min young lalu dimasukan ke IGD, untuk ditangani lebih lanjut. haechan yang ingin ikut masuk pun ditahan oleh seorang perawat.
"maaf, anda tak boleh masuk." ucap singkat sang perawat lalu bergegas menutup pintunya.
tubuh haechan meluruh. ia menumpahkan tangisnya pada lantai dingin rumah sakit.
kemudian haechan merasakan tubuhnya direngkuh seseorang, jaemin.
haechan lalu dituntun jaemin untuk duduk di kursi tunggu, kemudian ia dipeluk oleh jaemin. kini haechan menumpahkan tangisnya pada bahu jaemin.
jaemin dan jeno hanya mampu memberi kalimat penenang untuk haechan. mereka masih syok. tak disangka, haechan yang periang menyimpan masalah keluarga yang begitu besar. haechan yang periang itu anak broken home.
haechan pandai sekali menyembunyikannya. bahkan mereka yang sudah berteman bertahun-tahun saja tertipu oleh tawa palsunya.
tak lama kemudian, pintu IGD terbuka perlahan. seorang dokter keluar. haechan melepas pelukan jaemin lalu menghampiri sang dokter.
"bagaimana keadaan ibu saya dokter?" tanya haechan dengan harap-harap cemas.
sang dokter menghela nafas. lidahnya kelu untuk menyampaikan berita ini.
"maaf, pasien tak dapat diselamatkan." jawab sang dokter.
haechan merasa dunianya hancur seketika.
"TIDAK MUNGKIN!, DOKTER PASTI BERBOHONG!, KATAKAN PADAKU BAHWA ITU BOHONG!!!" teriak haechan.
"maaf, namun pendarahan di kepala pasien menyebabkan pasien kehilangan banyak darah. stok darah di rumah sakit ini kebetulan sedang kosong. pihak kami juga sudah mencari stok dari rumah sakit lain. namun pasien memilih pergi ke pangkuan tuhan. kalau begitu saya permisi." jelas sang dokter lalu berlalu dengan beberapa perawat di belakangnya.
haechan kemudian masuk. hendak memastikan ucapan sang dokter tadi. apakah benar atau berbohong.
sampai di dalam, langkah haechan goyah. ia mendapati sebuah brankar dengan satu tubuh di atasnya yang tertutup kain putih, dari kaki hingga kepala.
haechan mendekat, kemudian menyibak kain yang menutupi wajah tubuh itu.
hanya wajah pucat min young, ibunya, yang menyambutnya. niatnya tadi ingin memberi surprise malah ia yang dikagetkan. sangat lucu.
haechan menangis dalam diam. bibirnya terus memanggil sang ibu. jaemin dan jeno hanya diam mengamati, bahkan mereka berdua ikut menangis.
"eomma bangun!, bukankah eomma berjanji pada echan kalau kita akan kepantai?, mana janji eomma?"
"kumohon jangan pergi eomma, echan tak mau sendiri.. "
"EOMMA!!!" haechan lalu jatuh bersimpuh di lantai. bibirnya terus meracau.
jeno yang tak tega pun menghampiri haechan.
"haechan-ah, tatap aku!" ucap jeno menangkup wajah haechan.
"ibumu pasti sudah tenang disana. jika kau seperti ini, pasti ibumu disana tidak akan tenang. relakan ibumu. setelah ini aku yakin ibumu tak akan merasakan sakit lagi." tambah jeno disertau senyum manisnya, membuat matanya juga membentuk sebuah senyuman.
perlahan, tangis haechan mereda. benar kata jeno, pasti ibunya tidak akan merasakan sakit lagi. sakit sebab penyakitnya ataupun sakit sebab perlakuan ayahnya.
disaat itu juga handphone jeno bergetar, menandakan panggilan masuk. tertera nama jinyoung disana.
"halo?, ada apa?, bagaimana keadaan disana?"
'ayah haechan akan ditahan sementara, sebelum lusa sidang dimulai. ayah haechan mendapatkan kasus pembunuhan dan kekerasan dalam rumah tangga.'
'lalu bagaimana kabar disitu?'
jeno kemudian menjauhi haechan. ia memberi gesture pada jaemin agar menggantikannya menenangkan haechan.
setelah diluar, jeno menghela nafasnya.
"buruk. ibu haechan tak dapat diselamatkan.. "
keduanya diam, lalu,
'kita bertiga akan kesana sekarang!'
lalu sambungan diputus sepihak oleh jinyoung.
jeno masuk kembali, saat ingin membuka mulut namun jaemin meletakkan telunjuknya pada bibir, menyuruhnya diam. dilihatnya haechan tengah tertidur dengan wajah sembab. mungkin kelelahan menangis.
"jinyoung, renjun dan hyunjin akan datang sebentar lagi." ucap jeno pelan saat sudah di dekat jaemin. jaemin mengangguk paham.
keduanya lalu menelepon orang tua masing-masing, mengabarkan kabar duka yang mengejutkan ini. jeno juga sempat mengabari beberapa kerabat dekat haechan.
---
sebelumnya saya minta maaf klo bnyk kesalahan di kata" dokternya, sy bnr" ngawur😩, pusing juga mikir konfliknya gmn😔🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
story || lee haechan [complete√]
Fanfiction"yang selalu tertawa pun bukan berarti tidak memiliki luka." -lee haechan. ʂƚαɾƚ : 27 ʂҽρƚҽɱႦҽɾ 2021 ҽɳԃ : 13 ԂҽʂҽɱႦҽɾ 2021 _______________ ⚠fiksi