1.5

178 15 0
                                    

...

_•_•_

setelah menempuh waktu sekitar 15 menit -sangat tak terasa secepat itu, keduanya pun sampai di sekolah.

"omong-omong, nanti saat istirahat mau makan di kantin bersamaku?" ucap haechan menawari somi saat setelah mereka turun dari bus.

"waah kakak ini, baru saja masuk ke gerbang, bahkan masuk pelajaran pertama pun belum, langsung saja memikirkan makan." ucap somi bercanda.

"tapi boleh lah." lanjutnya setelah berpikir sejenak.

"hehehe. oke nanti ku jemput atau kutunggu di depan kelasku?" tanya haechan.

dengan cemberut somi menjawab,

"kakak tunggu saja di depan kelas, aku tak semanja itu untuk dijemput, lagipula jarak kelasmu dan kelasku tak begitu jauh."

"ah oke-oke." haechan sepertinya salah menanyakan hal itu. dengan menggaruk tengkuknya canggung haechan berkata,

"ehmm, sudahlah, nanti aku tunggu di depan kelas okei?, sana masuk, nanti keburu bel."

"iya-iya, kakak ini bawel sekali, aku sampai ingin mengigitmu karena gemas."

"yasudah sana." ucap haechan mengakhiri pembicaraan, lalu somi pun masuk ke kelasnya.

dengan langkah santai haechan berlalu dari kelas somi menuju kelasnya.

___

"PAGI SEMUANYA, HAECHAN YANG MANIS INI KEMBALI!!" riang haechan dengan suara cemprengnya mengagetkan semua orang di dalam kelas.

saking kerasnya, jaemin yang sedang tidur pun terlonjak kaget, sampai jatuh dari kursi.

"YAAK!!, LEE SIALAN HAECHAN, MENGAGETKAN SAJA!" sentak jaemin dengan muka bantalnya.

"HAHAHA, maaf maaf, mukamu sangat lucu hahahaha.. " haechan tak tahan melihat muka jaemin lalu tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perut.

yang lain pun hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah haechan yang iseng. sudah biasa.

"oh iya chan.., kemarin kenapa kau tidak berangkat?, apakah kau sakit?" tanya junkyu setelah tawa haechan mereda.

haechan kemudian mengalihkan pandangannya pada junkyu. "ooh kemarin, aku hanya sakit perut, lebih tepatnya diare. tak apa, sudah sembuh, kau tak perlu khawatir."

haechan mengedipkan sebelah matanya. teman-temannya pun mendengus, terutama junkyu.

"siapa juga yang mengkhawatirkanmu?, kelas hanya terasa sepi tanpa pembuat onar sepertimu." junkyu jengah dengan ke-pd-an haechan.

"kalau begitu, sama saja kau, ah lebih tepatnya kalian merindukanku, padahal aku hanya tak masuk sehari, bagaimana jika sebulan?" meletakkan tangannya pada dagu, seolah berpikir, bagaimana jika itu terjadi.

"tentu saja kelas ini akan tentram dan damai tanpamu." sahut renjun dari mejanya sembari tersenyum mengejek haechan.

haechan yang tak terima pun menggerutu, "apa-apa kau ini?, menyahut saja, tak ada yang mengajakmu mengobrol."

renjun memutar bola matanya. sok sekali haechan ini. pikirnya.

"sudahlah, duduk di tempat masing-masing, bel sudah berbunyi." tegas jeno mengantisipasi adanya pertengkaran keduanya.

tak ada yang menyahut, namun mereka menuruti perintah sangat ketua kelas. mereka takut jika jeno sudah mengeluarkan kata-kata tegas. jangan sampai ia marah, itu berbahaya.

tak lama kemudian, boa ssaem pun masuk ke kelas, dan mereka mengikuti pelajaran dengan baik dan tenang. tak ada yang berisik, karena mereka tau, boa ssaem itu termasuk jajaran guru yang berpredikat guru tergalak nomer satu menurut murid-muridnya.

___

janlup vomment ya guys, sy butuh semangat nich...
udah ah, byebye~

story || lee haechan [complete√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang