happy reading guyss, hope you like it♡!!
_•_•_
pukul 11 siang, tak terasa kurang lebih 4jam ia disini. haechan lega. ia dapat meluapkan segala emosinya seorang diri disini.
beranjak dari duduknya, lalu berjalan-jalan sebentar untuk kembali ke rumahnya. ya, haechan tak berangkat ke sekolah, ia tak peduli itu.
mengedarkan pandangannya, lalu matanya menangkap sebuah cafe di seberang jalan. haechan memutuskan untuk singgah sebentar karena perutnya sudah berbunyi meminta diisi.
berjalan pelan sambil memasukan tangannya dalam saku. saat hendak sampai di tempat penyebrangan, haechan menyipitkan mata.
ia melihat seorang anak laki-laki yang didorong-dorong oleh beberapa anak lainnya. orang-orang sekitar pun tak terlalu melihat.
setelah itu haechan melotot, melihat anak yang didorong tersebut jatuh ke jalanan.
spontan ia berlari kencang hendak menyelamatkan anak tersebut karena netranya menangkap sebuah mobil melaju kencang dari arah kiri, hendak menabrak anak tersebut.
orang-orang sekitar hanya meneriaki si anak untuk minggir, namun anak lelaki tersebut justru ketakutan.
'mereka pikir dengan teriakan bisa menyelamatkan anak tersebut?!." maki haechan dalam hati sembari masih terus berlari.
saat mobil sudah di depan mata, begitupun haechan yang sudah di dekat anak tersebut, sekuat tenaga haechan menarik tangan si anak ke trotoar jalan.
mereka terjatuh bersama, namun haechan terguling agak jauh. mereka selamat walaupun terdapat luka-luka ringan. haechan berusaha bangun. mendekat ke arah anak yang diselamatkannya yang sedang dikerumuni oleh beberapa orang.
membelah kerumunan, ia terkejut mendapati anak tersebut.
"JAEHWAN!?" spontan haechan memekik.
jaehwan diam. sepertinya masih syok.
haechan melongo. tak menyangka anak yang diselamatkannya adalah jaehwan, anak yang tempo hari bermain bersamanya dengan somi di taman.
tak lama, seorang wanita sekitar usia 30an datang dan menerobos kerumunan dan langsung memeluk jaehwan.
"maafkan eomma yang meninggalkan jaehwan ditaman tadi, eomma hanya ke toilet, maaf jaehwan-ah." ucap Ibu jaehwan sembari menangis.
lalu seketika, jaehwan ikut menangis sambil membalas pelukan dang ibu. mereka berdua menangis sambil berpelukan di trotoar jalan.
haechan melihat kejadian itu hanya diam. memandang sendu keduanya.
'ah kapan terakhir kali eomma memelukku?, rasanya sudah sangat lama.' batin haechan berusaha tegar.
karena tak tahan dengan pemandangan di depannya yang mengharukan. akhirnya haechan perlahan-lahan melangkahkan kaki menjauhi kerumunan.
sebelum pergi, tiba-tiba ada yang menahan tangan haechan. ah ternyata ibu jaehwan.
"kau yang menyelamatkan anakku?, aku sangat berterimakasih padamu, aku tak tahu bagaimana kedepannya jika kau tak menyelamatkan jaehwan, aku sangat-sangat berterimakasih padamu." ucap Ibu jaehwan dengan sisa air mata di pipinya.
"ah tidak perlu berterimakasih bibi, aku senang menyelamatkannya, lagipula jaehwan anak baik, ia pernah main denganku." jawab haechan.
"sekali lagi terimakasih, mau bibi traktir makan disana?" ucapnya sembari menunjuk cafe seberang.
"tidak perlu bibi, aku akan pulang saja, sampaikan ke jaehwan bahwa aku merindukannya untuk bermain bersama lain kali di taman." haechan tersenyum tulus.
"tentu, semoga harimu menyenangkan nak..?"
"haechan, lee haechan."
"ah tentu, semoga harimu menyenangkan haechan." ucap Ibu jaehwan sembari tersenyum.
"untukmu dan jaehwan juga bibi, sampai jumpa." kata haechan sembari melambaika tangan untuk pulang ke rumah.
memutuskan untuk pergi dari tempat tadi. ia tak jadi ke cafe seberang, melainkan kembali ke rumah.
biarlah ia nanti memasak mie instan untuk makan.
___
hai-hai semuaa, balik lagi sama aku hihihi
panjang yaa? kuharap jangan bosen,
anw, janlup vote & comment temen-temen,
biar aku semangat up di lain hari
byebye~
KAMU SEDANG MEMBACA
story || lee haechan [complete√]
Fanfiction"yang selalu tertawa pun bukan berarti tidak memiliki luka." -lee haechan. ʂƚαɾƚ : 27 ʂҽρƚҽɱႦҽɾ 2021 ҽɳԃ : 13 ԂҽʂҽɱႦҽɾ 2021 _______________ ⚠fiksi