3.0

318 17 0
                                    

vomment juseyo~

---

haechan terbangun dari tidurnya, ia merasa wajahnya bengkak. banyak benda berserakan di sekitarnya, bahkan pecah. kemudian matanya melirik balkon. dilihatnya langit sudah menjadi orange, pertanda sudah sore.

haechan lalu beranjak mandi, sebelum nanti akan keluar mencari makan.

setelah mandi haechan turun ke bawah. ia terkejut mendapati kelima temannya sedang berdebat di ruang tamunya, dengan beberapa makanan junk food di meja.

"oh haechan!, bagaimana tidurmu?" ucap jaemin yang pertama menyadari kedatangan haechan. seketika mereka berhenti berdebat.

"nyenyak." singkat haechan.

"baguslah. kemari dan makan bersama kami. kau pasti belum makan kan?" ajak hyunjin.

tak banyak bicara, haechan lalu duduk disamping jinyoung, renjun menyodorkan sebuah burger  pada haechan dan diterima dengan baik olehnya.

keenamnya lalu makan diselingi candaan, mereka berniat menghibur haechan.

usaha mereka berhasil, saat mereka merasakan haechan tersenyum, walaupun tipis sekali.

setelah makan pun mereka pamit pulang pada haechan. mereka berani meninggalkan haechan sebab dirasa haechan sudah kian membaik.

---

udara malam terasa menusuk kulit haechan.

kini ia tengah berjalan-jalan untuk menenangkan pikiran. kakinya pun membawanya ke arah sungai han.

menatap aliran air membuatnya tenang. namun sebuah ide gila terlintas di benaknya.

bagaimana jika ia terjun ke bawah?, kemudian merasakan air dingin di tubuhnya.

ingin ia menjatuhkan diri kebawah, dan membiarkan air memasuki setiap inci tubuhnya, dan ia akan pergi menemui sang ibu. haechan tersenyum.

pandangannya lalu ke arah atas. menatap satu bintang yang paling bersinar terang. mengajaknya berbicara seolah bintang itu ibunya.

"eomma?, bagaimana jika echan terjun ke bawah?, dan kita akan bertemu diatas sana?, kita akan berbahagia bersama kan?" ucap haechan seolah ibunya mendengarkannya.

"sejujurnya haechan benci hari ini eomma.. namun hari ini hari ulang tahun eomma, harusnya kita bersenang-senang bersama. tapi mengapa eomma tega meninggalkan echan disini sendiri?" ucap haechan kian melirih, matanya meneteskan air mata.

hatinya sangat sakit saat ibunya memilih menyerah.

"namun ini bukan salah eomma. eomma pasti sekarang sedang berbahagia merayakan ulang tahun disana, tanpa echan." haechan cemberut.

"baiklah. echan akan menyusul eomma. nanti kalau ada echan pasti tambah ramai." ucap haechan terakhir sebelum kakinya mulai menapaki pagar pembatas, memanjatnya pelan.

ia mendongak keatas. menatap bintang itu lagi. mungkin langit gelap dan bintang itu akan menjadi objek terakhir yang netranya lihat.

menatap kebawah lagi. ia menilik tenangnya air di bawahnya yang siap menjadi tempat hantamannya.

haechan menarik nafasnya, lalu menghembuskannya perlahan. memasang senyum manis di bibirnya. setelah menjatuhkan diri, ia pasti dapat bertemu sang ibu.

haechan merasa keputusannya benar. ia sangat ingin bertemu ibunya lagi, berbahagia bersama lagi.

ia memejamkan mata. perlahan, jarinya melepaskan diri dari pagar pembatas. tubuhnya perlahan terhuyung kedepan.

grep!

namun sebuah tarikan dari belakangnya membuat haechan refleks membuka matanya. ia ditarik untuk menjauh  dari pagar pembatas. mengakibatkan gagalnya haechan menceburkan diri.

"BODOH!, APA YANG ADA DI OTAK KECILMU LEE HAECHAN!??!!" sentak jeno menghempaskan tangan haechan.

"apa yang kalian lakukan?, KALIAN MENGHALANGI AKU BERTEMU IBUKU KEMBALI!!" haechan balas berteriak.

"kau pikir bunuh diri membuat ibumu bahagia disana?, ibumu bahkan akan membenci dirimu haechan." jinyoung sama emosinya dengan jeno, namun ia lebih bisa mengendalikannya.

jaemin memeluk haechan sembari menangis.

"kami disini haechan-ah. walaupun tak ada ayah dan ibu di sampingmu, namun kita akan selalu disini, menemanimu, selalu bersamamu apapun yang terjadi." tegas renjun.

"aku mohon hilangkan rencana gila di otakmu"mohon jeno melunak daripada tadi. kini semua menitikkan air mata.

haechan masih diam.

"sudah haechan, jangan lakukan hal seperti ini lagi. untung saja kami lewat tadi. jika tidak, aku tak membayangkan apa yang akan terjadi padamu. ibumu pasti akan sangat kecewa, dan kami, akan dirundung rasa bersalah besar karena tidak bisa melindungimu." tambah hyunjin.

"maaf..... maafkan aku teman-teman. aku... hanya frustasi sebab ibu meninggalkanku. harta berhargaku pergi. bahkan kami belum banyak menghabiskan waktu bersama. mengapa tuhan sangat tak adil?, aku baru saja akan merasakan kebahagiaan. MENGAPA?!!" haechan akhirnya menangis tersedu memeluk jaemin. menurutnya tuhan sangat tak adil.

kemudian renjun dan hyunjin ikut memeluk haechan, sedangkan jinyoung dan jeno hanya mengusap kepala dan bahu haechan. berharap haechan tenang.

setelah dirasa haechan tenang. mereka kemudian membawa haechan pulang. mereka akan menemani haechan hari ini, sampai haechan bisa tenang dan merelakan ibunya pergi. mereka memilih menginap untuk menghibur haechan sewaktu-waktu.

---

plis, sy ga pande bikin adegan sad...

story || lee haechan [complete√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang