1.8

127 15 0
                                    

vomment juseyo~

---

setelah keduanya puas memakan es krim, mereka memutuskan untuk pulang, dengan berjalan kaki, sesuai usul somi tadi. sembari olahraga katanya.

diperjalanan, haechan bertanya,

"somi-yaa, kau tak apa berjalan seperti ini?, kau tidak lelah?, jika lelah akan ku pesankan kendaraan online."

"tak apa kak, santai saja. lagipula tadi aku yang mengusulkan berjalan kaki. toh ini juga olahraga, sudah lama aku jarang berolahraga." ucap somi.

"kau yakin?" haechan nampaknya khawatir somi kelelahan.

"sangat yakin." nada bicara somi terdengar meyakinkan.

"yasudah ayo, namun jika lelah bilang padaku, aku akan menggendongmu." kekhawatiran haechan nampaknya belum sepenuhnya sirna.

"tak usah berlebihan kak, aku bukan perempuan manja." tegas somi.

"baiklah-baiklah." haechan akhirnya mengalah.

obrolan keduanya pun berlanjut sepanjang jalan.

tak jarang, keduanya pun menyapa orang-orang di sekitar, sebab keduanya kini telah memasuki kawasan perumahan mereka.

tak lama kemudian sampailah mereka di rumah somi.

"nah sudah sampai. kau masuklah, bersihkan dirimu dan istirahatlah. aku yakin kau lelah." ucap haechan.

"hehehe, sedikit saja kok." cengir somi.

"maaf yaa, pulang denganku seperti ini kau harus jalan kaki. ah, harusnya aku memiliki setidaknya satu motor, atau mobil seperti yoshi." ucap haechan tak sadar menyangkutkan nama yosi dalam ucapannya.

"tidak papa kak, justru berjalan denganmu terasa mengasyikkan, dan menyehatkan. oh iya, kudengar kakak menyebut nama kak yoshi?" somi mengerutkan dahinya.

"eh?"

"memangnya aku tadi menyebut namanya?" haechan pura-pura bingung.

"sepertinya." ucap somi tak yakin.

"sudahlah, sana masuk. aku pulang dulu!" haechan mengalihkan pembicaraan.

setelah somi memasuki rumahnya, haechan perlahan meninggalkan daerah rumah somi.

---

diperjalanan, haechan melihat seseorang tengah marah-marah sembari menghadap ke atas.

setelah berjalan lebih dekat, haechan akhirnya tau penyebab orang itu marah.

dilihatnya orang tadi, bibi park, tengah memarahi anaknya, park jina yang sedang nangkring diatas pohon.

park jina itu adiknya park jisung, tetangga sekaligus temannya di daerah sini. ah iya, jisung itu saudara jaemin, sepupu lebih tepatnya.

haechan melewati keduanya, ia menyapa,

"sore bibi, sore juga jinaa."

"ah, sore juga haechan." balas bibi park ramah.

"soreee juga kak haechan." ucap jina dari atas pohon. antusias sekali. haechan tertawa.

setelah menyapa seperlunya, haechan beranjak pergi.

"aku duluan bibi, daaah jinaa!" pamit haechan sembari melangkah pergi.

dari kejauhan haechan masih bisa melihat keduanya. wajah bibi park memerah, menahan kesal melihat anak perempuannya yang bertingkah seperti lelaki, yang tak mau turun dari pohon. mengikuti jejak kakaknya yang bandel.

haechan terkekeh. tiba-tiba ia rindu masa kecilnya yang bahagia.

"sudahlah haechan, sekarang ya sekarang. yang dulu biarlah berlalu." lirih haechan. sesak ia rasakan.

haechan menghembuskan nafas pelan, "mengapa pula aku bersedih?, masih ada teman-teman di sisiku. ayo haechan-ah, kau harus semangat!" ucapnya pada diri sendiri. selflove itu penting.

menegakkan badan, haechan lalu berlanjut berjalan kembali dengan senyum terukir diwajahnya.

sampai dirumahnya pun haechan langsung masuk. tak peduli dengan rumahnya yang selalu sepi. ia pun naik ke kamarnya untuk membersihkan diri dan beristirahat.

---

silent readers, ayoo tunjukkan pesonamu dengan tekan bintang di pojok kiri, xixixie

story || lee haechan [complete√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang