2.5

148 13 0
                                    

vomment juseyo~

---

dengan menahan tawa, haechan perlahan berjalan mengendap menghampiri sang ibu yang sedang duduk santai di taman belakang rumah.

saat kian dekat dengan posisi sang ibu, dengan secepat kilat haechan memeluk ibunya dari belakang. mengakibatkan yang dipeluk terlonjak kaget.

"astaga!, mengagetkan saja!" ucap min young selaku korban kejahilan, dengan menepuk tangan haechan yang bertengger di pundaknya.

haechan tertawa.

"hahaha, maaf eomma."

"jail sekali putra eomma  ini, sini eomma hukum!"

min young lalu menggelitiki pinggang haechan. haechan yang masih tertawa dibuat tertawa lebih keras lagi, bahkan matanya sampai mengeluarkan air mata.

"ampun eomma  hahaha, echan tak akan mengulanginya lagi." ucap haechan sambil mengangkat dia jarinya, membentuk peace.

min young menghentikan kelitikannya pada haechan.

dengan senyum terpatri di bibirnya, ia menatap haechan teduh.

haechan yang tak merasakan pergerakan ibunya pun mengangkat pandangannya.

netranya kemudian bertubrukan dengan netra sang ibu. dilihatnya lagi, mata sang ibu berkaca kaca.

"eomma?" haechan melambaikan tangannya di depan wajah sang ibu.

ibunya tersentak.

"mengapa eomma menangis?, echan berbuat kesalahan ya?" tanya haechan khawatir.

"a-ah tidak!, echan kan anak baik. eomma hanya terharu, sudah lama eomma menginginkan momen ini. dimana echan dan eomma bisa berkumpul. ah, seharusnya ada appa disini, namun tak apa. berdua saja sudah menyenangkan, apalagi bersama echan." ucap min young lalu memeluk haechan.

didalam pelukan sang ibu, haechan merasa bersalah. ia ingin memberitahu pasal ayahnya pada ibunya. namun ia tak sanggup. ia tak ingin senyum ibunya hilang.

haechan rasanya tak ingin melepaskan dekapan sang ibu. ia merasa tenang, seperti beban pikirannya terangkat begitu saja. apalagi dengan usapan tangan sang ibu pada kepalanya. sangaat nyaman, membuat haechan hampir tertidur.

menghindari rasa kantuk menyerang, haechan pun mengajak ibunya mengobrol.

"eomma, bagaimana jika kita membuat kue saja?, aku bosan." usul haechan sambil merengek lucu.

"aku juga sangat rindu kue buatan eomma. ya ya ya?" haechan memohon dengan puppy eyes-nya.

"baiklah!, ayo kita turuti mau putra eomma yang manis ini." ucap min young sambil mencubit kedua pipi gembul haechan.

"ayoo!" dengan semangat haechan menarik tangan ibunya.

"pelan-pelan echan." tegur ibunya.

haechan hanya menyengir lucu.

begitulah haechan. hanya di hadapan ibu atau orang tersayangnya saja ia akan menunjukkan sisinya yang lain. yang imut dan menggemaskan.

bahkan kelima temannya saja pernah melihat sisi lucu haechan. namun respon temannya hanya bergidik ngeri. tapi kadang, mereka gemas juga.

keduanya lalu berjalan pelan ke arah dapur. ibunya lalu menyiapkan alat dan bahan membuat kue.

haechan sebenarnya ingin membantu, namun dilarang min young. katanya haechan tinggal duduk manis dan menikmatinya saja nanti.

haechan menurut saja. lagipula ia tak yakin membantu. ia tak mau nanti disuruh membersihkan kekacauan yang ia perbuat.

---

story || lee haechan [complete√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang