5. Second Day

883 114 6
                                    

Author POV

Pagi ini akan jadi pagi pertama bagi Chika Putri Anggara bertugas menyiapkan outfit Gara. Sebetulnya Chika sedikit keberatan untuk bagian ini. Tapi ketika Mirza yang memberi instruksi, Chika bisa apa.

"Selamat pagi, Non Chika ya?" Sapa wanita paruh baya dengan ramahnya.

"Iya… mmm, kok tau?"

"Panggil Bi Iin aja Non, iya kemarin Tuan Mirza sudah memberi tau saya kalau mulai hari ini Non Chika yang akan sering kesini untuk mengurus Tuan Gara." Jelas Bi Iin.

"Oh iya Bi, kalo gitu aku ngapain ya? Soalnya aku juga masih bingung."

"Mari Non ikut saya." Ajak Bi Iin menuju lantai 2 rumah Gara.

Harus dicatat. Ini pukul 06.30 dan Chika sudah stand by di rumah Gara Fazwan hanya untuk memilihkannya outfit dan mengingatkan jadwal harian.

"Ini Non kamar Tuan Gara. Biasanya jam segini Tuan Gara sedang jogging keliling komplek. Mungkin sebentar lagi pulang dan baru akan mandi pukul 7 pas."

Chika hanya diam memandang pintu kamar Gara yang tertutup.

"Terus aku masuk gitu Bi? Ah gak enak." Tutur Chika.

"Masuk aja Non yuk saya temenin. Biasanya saya yang pilihin bajunya Tuan Gara. Tapi sering di komplain sama Tuan Mirza katanya Tuan Gara jadi aneh. Hehe saya kan kurang ngerti fashion."

Chika ikut masuk dan untuk pertama kalinya Chika masuk kamar lelaki.

Chika POV

Gila, ini kamar atau apa luas banget.

"Ini kamarnya Pak Gara, Bi?" Tanyaku.

Aku melihat kasur king size dengan sekeliling yang bernuansa monochrome ini cocok dengan kepribadian Pak Gara yang aneh. Aroma kamar Pak Gara tidak kalah wangi dengan parfumenya, sepertinya akan jadi candu baru. Ehh.

"Nah ini walk in closet nya Non."

Aku hanya diam melihat semua baju Pak Gara tersusun dengan rapi. Ya bagaimana Pak Mirza tidak mengatakan pilihan outfit Pak Gara hasil karya Bi Iin aneh, orang koleksi bajunya aja cuma putih dan hitam.

"Ini beneran isinya cuma ini Bi?" Tanyaku memastikan.

"Iya Non. Tuan Gara bilang saya harus mengambil keputusan secara cepat jadi tidak ada waktu untuk memilih baju. Hasilnya ya koleksi bajunya dari dulu jika tidak hitam ya putih."

Aku hanya geleng-geleng kepala mendengarnya.

Setelah kupilih dan kulihat ternyata ada beberapa outfit baru yang sepertinya belum pernah Pak Gara pakai. Tuxedo warna navy dengan kemeja putih tanpa dasi ini akan cocok.

Kusimpan rapi semua baju yang kupilih digantungan khusus sesuai instruksi Bi Iin.

Saat ini aku ikut ke dapur menyiapkan sarapan untuk Pak Gara. Ya ini sudah masuk dalam penjelasan jobdesk dari Pak Mirza.

Sepertinya ini adalah proses latihan menjadi istri.

"Ini sudah pukul 7 Bi, tapi Pak Gara belum terlihat ya?" Tanyaku.

"Tuan Gara sudah naik tadi Non saat Non Chika sedang di toilet. Mungkin sekarang Tuan Gara sedang mandi."

Aku hanya mengangguk dan bingung. Gabut menunggu Pak Gara bersiap, aku duduk di meja makan dengan ipad yang sedang menampilkan game candy crush.

"Chika."

Aku sedikit tersentak. Kenapa suara Pak Gara ngebass sekali? Pikirku.

Itu Pak Gara? Asli. Apa kubilang, dia akan cocok pakai baju warna itu.

LABIL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang