16. Shock

786 100 0
                                    

Gara POV

Aku melepaskan tanganku yang sedari tadi menggenggamnya.

"Iya kan tadi abis minum air dingin." Ngelesku lagi.

Chika tidak banyak berkomentar. Sebentar lagi wahana ini akan naik.

1
..

2
..

3
..

Moommmyyyyyyyy…

Suaraku rasanya tercekat entah hilang kemana.

Tidak karuan.

Jantungku hampir lepas dan tidak berfungsi.

Sungguh! Untuk berteriak saja rasanya tidak bisa.

Aku memejamkan mata sampai mesin itu membawaku turun dengan debaran dada yang kian menggejolak.

Aku linglung.

Masih gemetar.

Aku tidak tahu bagaimana kondisi Chika. Rasanya melindungi diri sendiri pun tidak mampu.

Aku berjongkok dan diam.

Sekelilingku sungguh tidak bisa jelas dipenglihatan.

"Mas.."

"Mas gapapa kan?"

Aku yakin itu Chika. Tapi mataku sialnya masih tidak bisa dikondisikan.

"Mas.." Kurasakan sapa tangannya hadir dipundakku.

"Are you okay?"

"Mas jangan bikin takut."

"Chi...ka…" Ucapku pelan dan terbata.

"Iya mas? Kamu pucet banget asli."

"Wait wait. Aku sedikit pusing." Samar aku bisa sedikit melihat dengan lebih jelas.

Chika mengusap keringat dingin di dahiku.

"Kenapa gak bilang aku kalo gak bisa naik Hysteria Mas? Aku kan ngerasa bego jadinya." Ada nada sendu yang kudengar.

Aku memegang tangan Chika dan mencoba berdiri.

Kulihat dia sudah berkaca-kaca.

"Aaaa maafin aku." Gadis ini memelukku.

Aku mengusap-ngusap punggungnya dengan pelan. "Gapapa, kan aku yang mau. Yaudah yuk mau kemana lagi? Aku udah lebih enakan."

"Beneran udah enakan?" Dia merengganggkan pelukan kami dan menatapku khawatir.

"Bener sayang. Yuk.."

"Pulang aja. Tapi aku yang bawa mobilnya."

"Iya boleh."

Kali ini lebih baik menurut bukan? Daripada saling memaksa.






***







Author POV

Kantor sore ini sudah sepi. Hanya menyisakan segelintir orang yang masih berkepentingan.

Seperti halnya Mirza dan Anin. Mereka masih di ruangan Anin, Mirza menunggu kekasihnya membereskan pekerjaan dan beberapa barang sebelum pulang.

"Pak Gara sama Chika ceritanya lagi ngedate?" Tanya Anin.

"Bisa jadi sih, soalnya ini murni si bos yang ngajak."

"Kalo bos bebas ya, ngedate di jam kerja sampe bolos juga sah sah aja. Hehe."

LABIL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang