Author
Kediaman Gara nampak sepi. Tidak ada satpam yang bergegas membuka pintu gerbang.
Bi Iin pun tidak kunjung terlihat.
"Aduh maaf Non Chika, saya jaga sendirian tadi lagi di toilet." Ucap satpam.
"Ah iya pak gapapa, kirain engga ada orang banget."
"Mau ketemu Tuan Gara ya?"
"Iya nih, ada kan di dalem pak?" Chika sudah masuk dan satpam sudah menutup pintunya lagi.
"Ada Non, kebetulan lagi kumpul. Masuk aja."
Baru saja semangat menemui Gara, nyali Chika sedikit menciut mendengar kata kumpul.
"Beneran gapapa Pak? Kumpul keluarga gitu maksudnya?"
"Iya non. Masuk aja gapapa engga banyakan kok."
"Yaudah Chika pamit masuk ya, makasih."
Ada keraguan disetiap langkah Chika menuju pintu rumah Gara. Sedikit jauh dari pintu gerbang membuatnya beruntung, bisa sedikit menyamarkan kegugupan.
"Ada siapa aja ya? Duh mana gue bolos lagi." Gerutu Chika.
Hanya tinggal beberapa langkah lagi menuju pintu rumah, pintu tersebut lebih dulu dibuka dari dalam.
"Loh, Chika.." Kaget Shani.
"Mommy.. hehe." Chika sedikit kikuk.
"Sini masuk! Kok mau kesini engga bilang?" Tanya Shani yang sudah memeluk Chika.
"Hehe, iya mom. Chika khawatir Mas Gara beberapa hari engga masuk dan gak ada kabar." Ucapku.
Chika diajak Shani menuju halaman belakang, rumah Gara nampak sepi.
"Pada kemana ini mom? Kok sepi?"
"Iyaa, bibi lagi belanja sama Pak Andi. Gara ada dibelakang sama Daddy dan Azzi sama yang lainnya." Cerita Shani.
Chika semakin gugup. Berapa banyakkah yang akan ia temui, Shani tidak menjelaskan secara detail.
"Halo, ini siapa? Cantik banget." Sapa wanita dari arah pintu yang menuju halaman belakang.
"Halo.. mm"
"Kenalin ini Shania, auntynya Ara. Adik iparnya mommy." Kata Shani.
"Halo aunty, aku Chika. Salam kenal. Aunty juga cantik, kaya mommy."
"Ahhh kamu bisa aja."
"Pacarnya Gara ya?"
Shani hanya terkekeh.
"Chika.." Panggilan dengan nada berat terdengar dari belakang mereka.
"Mas Ga.. ra.." Ucapnya terbata.
"Kamu engga ngantor?"
"Heheh peace aku bolos mau nengokin kamu. Kamu engga masuk tanpa kabar sih." Jelasnya.
"Bandel ya kamu, harus dihukum nih."
"Ampun ih, ini kan gara-gara kamu engga masuk-masuk." Ada nada anak kecil yang Gara dengar.
"Nih sebagai gantinya aku bawain buah, aku kira kamu sakit." Chika menyodorkan bingkisannya pada Gara.
"Wkwk, beneran sih sakit. Tapi gapapa kok, thanks ya."
"Oh iya kenalan sama daddy aku dan yang lainnya yuk." Ajak Gara dengan menuntut Chika mendahului Shani & Shania.
"Mau dibawa kemana dek princess mommy?" Tanya Shani.

KAMU SEDANG MEMBACA
LABIL [COMPLETED]
RastgeleLabil hanya cocok untuk remaja, lantas jika sudah dewasa tidak bisa labil? "Tidak semua cinta akan berakhir sama. Tapi jika tujuanmu bahagia, kupastikan itu akan menjadi milik kita berdua." Gara. "Tapi aku tidak berjanji untuk tidak membuatmu menang...