3. Meet

1.2K 126 2
                                        

Author POV

Tiga tahun sudah pria ini menetap di Indonesia sebagai bentuk melarikan diri berkendok pekerjaan.

Gara Fazwan. Asli berdarah Indo x Belanda yang menyimpan banyak luka dan pengkhianatan ini membawa kabur kekecewaannya sampai menyandang gelar CEO di perusahaan properti yang dibangunnya.

Orang tua Gara memutuskan menetap di Belanda setelah mereka resmi menikah. Selain karena Shani yang notabene asli Belanda tentunya juga karena usaha rintisan Gracio yang pada saat itu sedang bekembang pesat di negeri kincir angin sana.

Gara adalah putra bungsu Shani Fazwan dan Gracio Fazwan. Tentunya putra sulung mereka adalah Azzi Fazwan.

Sebagai seorang arsitek yang sedang hangat menjadi rebutan dikalangan proyek-proyek besar baik pemerintah maupun swasta, itu menjadikan Gara gila kerja. Julukan yang sering didengar Gara karenanya adalah Sadboyworkholic.

"Mommy gamau tau ya ra, pokoknya bulan ini kamu harus pulang. Mommy udah kangen tau, kamu nambah karyawan aja kenapa sih biar banyak waktu luangnya. Masa mommy daddy terus yang ngunjungin anak bujang yang minggat gak balik-balik." Panjang lebar shani melalui kabar suara di pagi ini.

"Hahaha iya mom. Gara usahain." Jawabnya cuek dengan kekehan rada terpaksa.

"Ayolah dek, itung-itung kado anniversary mommy sama daddy. Ya ya ya.." Bujuk shani.

"Iya nanti Gara atur jadwalnya ya. Gara udah telat nih nanti telpon lagi ya. Bye mom, love you."

Bukan tidak ingin pulang. Sangat. Gara sebetulnya ingin sekali pulang ke Belanda. Tapi saat ini perusahaan sedang begitu pesat dan gara tidak ingin melewatkan kesempatan-kesempatan terbaiknya.

Gara POV

"Tapi ide mommy bagus juga ya, apa gue buka loker aja kali ya. Biar gue bisa pulang." Aku sibuk dengan pikiranku yang mengajak berdiskusi ditengah-tengah macetnya jakarta.

Sudah tiga tahun dan selama itu pula aku merasa belum bisa menerima.

"Ok google, what's my schedule today?"

Your schedule is,
at 8 am meeting with Juns Corporation
at 11 am meeting with TJM Group
at 2 pm you have to prepare with the internal team

"Gila, padet banget hari ini. Mana laper banget."

Ya ini kebiasaanku, fastfood. Selain karena menyukainya tentunya ini adalah menu pilihan paling cepat disaat buru-buru.

Aku memesan menu breakfast di mcd drive thru.

"Untung sepi." Ucapku saat selesai memesan dan langsung menuju kantor.

Fyi, kantor dan restoran cepat saji ini hanya berjarak 100 meter. Itulah alasan lainnya Gara lebih suka fastfood.

"Selamat pagi pak."
"Pagi pak."

Itulah sapaan sapaan yang kudengar ketika turun dari mobil. Aku hanya menggangguk dan bergegas menuju ruanganku. Selain lapar ini sudah mepet sekali menuju meeting.

"Pagi pak, ruangan meeting sudah siap. Hanya tinggal menunggu Juns Corp saja." Ucap salah satu karyawanku.

"Oke. 5 menit, saya ingin sarapan dengan tenang nanti saya langsung ke ruangan."

"Baik pak."

***

"Ok, terima kasih untuk waktu dan kerja samanya. Selamat pagi."

Aku mengakhiri rapat bersama Juns Corporation. Senang sekali rasanya bisa bekerja sama dengan mereka. Ini adalah proyek yang sangat kunantikan.

Tim Juns Corporation sudah meninggalkan ruangan meeting, menyisakan aku dan Mirza.

LABIL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang