12. Step by Step

752 110 5
                                    

"Gimana kak?" Tanya aya sekali lagi.

***

Chika POV

Ni emak w kenapa sih, keknya ngebet banget sama Pak Gara.

Ya kan gue juga gatau ya.

Tapi kalo diliat-liat Pak Gara emang karismatik sih. Gentle juga. Bener sih kata mami.

"Kak.. hey.. kok bengong." Ucap mami dengan usapan halus dibahuku.

"Ehh.. mmm engga kok."

"Mikirin Pak Gara ya?" Celetuk mami.

Tau aja ni emak-emak satu.

"Apaan sih mi, engga orang kakak fokus nyetir. Noh macet." Jawabku asal.

"Keliatan kali kak."

Kudengar mami tertawa karena meledekku. Kubiarkan saja.

"Iya kak, Pak Gara ganteng tau. Kitty kalo mami jodohin sih mau." Kupikir dia belum bangun, ketika kulihat dari spion rupanya sudah duduk dengan rambut acak-acakan.

"Yehhh anak kecil nyambung ae."

"Kapan bangunnya de?" Tanya mami.

"Mayan lama, dari mami mintain kakak coklat ada keknya."

"Lahh, kirain pules." Katakku, sebenarnya agak was-was dia bakal minta coklat satu-satunya. Tapi sepertinya nyawanya belum terlalu terkumpul sempurna.

"Engga tadi hp aku geter-geter terus."

15 menit melewati jalanan yang macet membuat kami larut dalam obrolan random selain Pak Gara tentunya.

Ketika sudah sampai di depan rumah, kulihat Pak Bayu segera membukakan pagar. Mobil papi belum terpakir. Mungkin lembur lagi pikirku.

"Kak, tolong bawain barang ya. Mami kebelet banget." Aku hanya mengangguk dan menggelengkan kepala saat melihat mami terburu-buru memasuki rumah.

"De lu gak turun?"

"Ini mau kok."

"Mau dibantuin ganih?" Tanya Christy.

"Tangan saya cuma dua, ini pun ada belanjaan anda kenapa masih bertanya." Ucapku.

"Yaudah sini-sini." Katanya.

"Fix pms ini mh." Suara Christy pelan, tapi masih kudengar.

Aku menjinjing beberapa kresek bahan makanan dan paper bag belanjaan lainnya dibawa Christy.

Baru saja menyimpan semua belanjaan di dapur dan akan naik ke kamar, tangan Christy mencegahku.

"Kak, mau coklat juga." Ucapnya memelas.

Karena sudah sangat lelah, kuberin saja tasku beserta isinya dan aku berlalu menuju kamar.



Sat, 10.10

Aku melihat jam di nakas dan bergegas mandi. Bisa-bisanya sabtu pagi ini dia bangun siang sekali.

Asik memakai skincare tiba-tiba kegiatannya diberhentikan oleh sebuah pesan masuk.

Ting!

Chika…

Sebuah pesan memanggil namanya datang dari Pak Gara.

Room Chat
Pak Gara

Iya

Apa kabar?

LABIL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang