7. Go To Netherlands

751 112 6
                                    

Gara POV

Hari ini sudah dua minggu Chika bekerja sebagai asistenku. Semua pekerjaan yang kuberikan bisa dengan begitu cepat dia pahami.

Bahkan menggantikanku meeting sekalipun karena jadwal bentrok pun dia mampu melakukannya dengan baik.

Ya, biasanya Mirza akan bertugas untuk itu. Tapi kupikir Chika harus belajar. Dan sesuai ekspektasi Mirza waktu itu, Chika melakukannya tanpa cacat.

Malam tadi mommy sudah kembali mewanti-wantiku untuk segera menemuinya.

Jujur ada sedikit ketidakinginan untuk melakukan penerbangan pagi ini.

Aku tidak memberitahu Chika apa kegiatanku untuk 1 minggu mendatang, aku hanya memberinya tugas untuk bekerja dengan baik dan mengikuti arahan Mirza.

"Pak, nanti tolong antar jemput Chika seperti biasa." Ucapku ditengah perjalanan menuju bandara.

"Siap Tuan." Kata Pak Andi singkat.

"Tolong kabari saya juga jika terjadi apa-apa."

"Siap.."

"Sama jangan kasih tau Chika kalo saya yang nyuruh. Bilang aja sudah SOP perusahaan." Potong Gara cepat.

"Baik." Jawab Pak Andi, kali ini tidak dipotong lagi karena mobil yang Gara tumpangi sudah sampai di tujuan.

"Hati-hati di perjalanan Tuan." Ucap Pak Andi.

Gara hanya mengangguk kemudian berlalu dengan menarik koper hitamnya.

Tepat sekali, Gara memakai jeans hitam panjang, hoodie hitam dan tidak lupa dengan masker, kacamata dan semua yang dibawa dan dipakainya serba hitam.






***





Author POV

Perjalanan dengan jarak tempuh sekitar 14 jam itu membuat Gara sibuk dengan buku bacaan dan earphonenya.

Tentunya pria ini duduk dengan kursi bisnis milik Garuda Indonesia.

Dilain sisi saat ini, tepatnya pagi ini Chika sedikit terheran-heran mengapa Pak Andi langsung membawanya ke kantor.

"Loh Pak kok gak ke rumah Pak Gara dulu ya?" Tanya Chika.

"Iya Non, Tuan Gara menyuruh saya langsung mengantar Non Chika untuk ke kantor saja." Jawab Pak Andi.

"Loh kenapa?" Tanya Chika lagi.

"Saya dapat instruksinya begitu Non."

"Hari ini aja kan Pak?"

"Besok juga Non."

Chika kebingungan karena ini tidak seperti biasanya. Gara pun tidak menjelaskan apa-apa.

"Pak Gara kenapa ya Pak?"

"Apa gak mau lagi saya jadi asistennya?"

"Atau saya ada salah?" Tanya Chika dalam kebingungannya.

"Kalo gitu besok saya berangkatnya sendiri aja deh ya Pak." Ucap Chika.

"Tapi sesuai SOP perusahaan asisten Tuan Gara harus diantar jemput kemanapun selama berurusan dengan pekerjaan."

"Terus sekarang Pak Gara udah di kantor Pak, apa gimana?"

"Bapak subuh tadi boarding, mungkin sekarang sudah terbang menuju Belanda Non."

LABIL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang