10. Dream

733 105 1
                                    

Thank you udah nungguin cerita ini sampe ada yang DM.

Happy Reading 🥰










.








Flashback on

Gara POV

"And done. Yesss."

"Baby im coming."

Aku berbicara sendiri setelah semua pekerjaanku rapi. Aku sudah tidak sabar menemuinya. Hari ini sudah sangat aku tunggu.

Hujan salju sedang menuruni Belanda beberapa pekan terkahir ini. Aku tidak membawa kendaraan karena mobilku sedang dibengkel.

Dan ini adalah hari terkahirku magang di perusahaan proferti nomor satu di Belanda. Setelah mendapatkan project bangunan wisata rencanaku adalah merayakan kebahagiaan ini bersama Fiyo. Sudah satu bulan kami tidak bertemu dan menghabiskan waktu bersama. Rindu sekali tentunya.

Lebih tepatnya aku ingin memberikan wedding proposal diacara dinner malam ini.

Sudah kukantongi restu daddy dan mommy begitupula dengan keluarga Fiyo. Tanpa berpikir panjang aku bergegas menuju restoran yang sudah Fiyo reservasi untuk dinner.

"Sayang kamu udah jalan?"
Aku menghubunginya via telpon.

Jarak restoran dengan tempatnya dan tempatku hampir satu jam perjalanan. Kami sepakat bertemu ditengah-tengah rentang jarak kami.

"Aku udah di jalan, pesanan kamu udah aku ambil juga. Kereta kamu udah dateng?"

"Baru aja dateng, yaudah kamu hati-hati nyetirnya sayang. See you, i love you." Ucapku diakhir telpon dan dia menjawab "I love you too." telpon kami pun berkahir.

Keretaku sudah melaju sekitar 10 menit. Tiba-tiba aku mendapat berita bahwa badai salju akan terjadi di sejumlah titik tertentu malam nanti.

Karena lelah aku sedikit menghiraukannya. Aku memilih tidur sebentar tidak ada salahnya pikirku.

Semuanya berlalu tanpa terjadi apapun sampai beberapa menit kemudian aku mendengar banyak orang berteriak. Kulihat sekeliling begitu sibuk saling melihat telpon genggam mereka masing-masing.

Penasaran akhirnya kulihat handphoneku dan betapa kagetnya aku ternyata ada 4 panggilan dari mommy. Mode silent aktif ternyata. Aku tidak sadar.

Setelahnya aku mendapati panggilan baru dari dari daddy.

"Ya dad, whats going on?"

"Dude, where are you?"

"Masih di kereta dad. Fiyo udah di jalan juga. Aku sedikit deg-degan."

"Kamu udah liat berita?"

"Berita apa dad?"

"Cuaca buruk, badai salju tiba-tiba datang lebih cepet. Mobil Fiyo ada disana. Dan saat ini Fiyo nggak bisa dihubungi."

Diam. Aku melihat sekeliling yang ternyata raut wajah mereka begitu panik. Ada kecemasan. Aku tidak merasakan kakiku menapak.

"Fiyo.." Gumamku.

"Halo son.."

Suara daddy terus bersautan disebrang sana. Aku hanya diam.

Kemudian aku melihat seseorang menangis. Mereka panik.

"Gara. Are you okay?"

"Gara tolong respon daddy, apakah kamu baik-baik saja disana?"

"Gara, jangan buat daddy panik."

LABIL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang