26.

783 121 9
                                    

Author POV

Jam 05.10 saat semua karyawan dan staff Garsi sudah satu persatu berpamitan. Mirza bergegas turun lebih dulu.

"Pulang Pak?" Sapa satpam yang sedang berjaga.

"Belum. Saya mau info Pak Bos dan Ibu Bos lagi di rooftop. Nanti sebelum mereka keliatan turun jangan dulu dikunci."

"Oh baik Pak. Nanti saya infokan sama yang jaga lainnya."

"Ok mantap, makasih ya."

Baru saja akan naik lagi Mirza melihat mobil Vian terparkir dengan sempurna.

"Pak satu lagi, kalo misal ada yang nyariin Chika bilang aja kalo Ibu udah pulang dari tadi."

Satpam pun mengikuti instruksi Mirza. Seantero kantor mengetahui kedekatan mereka berdua seperti apa. Gaya Mirza berkata Pak Bos dan Ibu Bos karena itu adalah cengcengan dari tongkrongan kantin yang Mirza dengar.

Mirza pun kembali ke lantai 5 untuk menemui Anin.

"Sayang udah?"

"Kayanya sih udah, tapi gatau. Kita nunggu di parkiran aja gimana?" Jawab Mirza.

"Boleh. Kamu beres-beres dulu, aku udah nih."

"Ok."

Saat keduanya sudah turun, kembali Mirza menanyakan keberadaan Vian. Satpam mengatakan mobilnya sudah langsung berlalu semenjak diinfokan Chika sudah pulang.

"Sukses gak ya?"

"Feeling aku sih sukses, menurutmu?" Tanya Mirza.

"Agak fifty fifty. Chika kan kek masih kebayang-bayang masa lalu. Kecuali Gara peletnya kuat." Bisik Anin yang membuat Mirza menyentil dahinya.

Karena suasana sudah semakin sepi dan waktu menjelang maghrib. Mirza kesal karena mereka belum juga turun.

"Lama banget mereka."

"Sabar." Ucap Anin.

"Kalo sukses harus langsung nagih PJ, kita udah lama nunggu nih."

"Kamu mah."

"Heheh peace." Mirza mengacungkan kedua jarinya tanda damai.





***





"Seniat itu ya Mas?"

Gara dan Chika masih ada di rooftop saat adzan maghrib berkumandang. Pasalnya setelah mengetahui Gara menyimpan banyak kamera dibeberapa sudut, Chika meminta untuk mengambil momen mereka beberapa kali saat matahari hampir tenggelam.

Alhasil saat ini keduanya tengah membereskan barang-barang tersebut.

"Harus niat karena semuanya berawal dari niat, sholat aja pake niat."

"Iya deh yang niat, yaudah yuk telat maghrib entar. Udah beres kan?"

"Udah sayang. Sini aku aja yang bawa. Biar kamu bawa buketnya aja." Ucap Gara.

Gara mengambil beberapa paperbag ditangan Chika. Tentu tas kamera ada dibalik pundaknya.

"Mau sholat di sini atau di mana?" Tanya Gara.

"Di sini aja kali ya, soalnya kalo di masjid luar juga takut keburu macet terus telat."

"Boleh sayang. Tas masih di meja kan?"

"Oh iya kan aku belum beres-beres tadi. Berarti ngambil barang dulu terus sholat ya."

Gara mengangguk.

Karena menunggu Gara dan Chika lama, Mirza dan Anin akhirnya kembali naik menuju mushola.

"Sayang kita sholat disini aja, keburu abis kalo nunggu mereka." Ajak Mirza.

LABIL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang