^ Chapter 9 ^

13.1K 1.5K 35
                                    

~Assalamualaikum semuanya~

~Selamat membaca~

----

"Sudah."

"Sidih."

"Dasar lo pemaksa." Cibir Darwin

"Ini demi kebaikanmu." Charles membalas dengan tenang. Ia baru saja selesai mengobati pipi Darwin.

"Idih jangan sok perhatian deh lo."

Charles menghela nafasnya, ia lalu menatap Darwin dengan lekat, "maaf." Ucapnya tiba-tiba

Darwin mendengus, "baru kali ini lo minta maaf, selama ini kemana aja lo bang sibuk?!"

Charles tidak menjawab.

"Belasan tahun gue hidup sendiri hanya didampingi oleh orang yang berstatus sebagai sosok prajurit sekaligus pengasuh pribadi gue yang sudah gue anggap seperti saudara gue sendiri."

"Gue lahir tanpa mengenal artinya sebuah keluarga, sendiri dan kesepian itu sudah menjadi hal yang biasa bagi gue sejak kecil."

"Tidak punya teman dan selalu dijauhi, tidak punya saudara yang bisa gue ajak bercanda. Terutama ... tidak punya keluarga yang bisa memberikan gue kasih sayang, karena gue, hanya seorang anak yang di anggap aib oleh semua orang yang bahkan sejak lahir sudah tidak diharapkan kehadirannya,"

"Maaf tolong jangan berbicara seperti itu."

Darwin tidak peduli ia memilih kembali melanjutkan kata-katanya, "gue cape Charles, gue cape. Gue cape harus ngemis perhatian dari kalian yang bahkan tidak pernah menganggap gue sebagai salah satu anggota keluarga."

"Apa itu sangat susah? Gue bahkan pernah rela gak makan 3 hari sampai gue sakit agar kalian bisa melihat dan memberikan gue secuil perhatian."

"Tapi sepertinya harapan itu sangat mustahil untuk gue dapatkan, karena nyatanya kalian tidak pernah datang sama sekali, melirik pun tidak pernah."

Ya, kejadian itu pernah terjadi ketika dimana Darwin rela menolak semua makanan yang ditawarkan Heri, hanya karena ia ingin sekali merasakan yang namanya kasih sayang.

Darwin ingin mengetahui bagaimana rasanya diberi kasih sayang, apakah hatinya akan menghangat atau justru sebaliknya?

Ia ingin merasakannya, sebagaimana apa yang dikatakan oleh kebanyakan orang diluaran sana.

Tapi sayangnya ... itu tidak pernah terjadi kepadanya.

Hingga ia jatuh sakit pun tidak ada keluargannya yang memperhatikannya, bahkan hanya sebentar.

Mereka semua acuh, hanya Heri seorang yang menjaganya.

"Apa itu sangat susah untuk kalian lakukan?" Griandra bertanya dan dibalas Charles dengan keterdiaman.

"Apa perlu, gue bunuh diri dulu untuk mendapatkan perhatian kalian?"

"Atau mungkin ... mati sepertinya cukup?"

Charles tersentak, ia menatap Darwin dengan tajam "jangan berbicara seperti itu." Ucapnya dengan tegas

"Lah terus-"

"Diam, lebih baik sekarang kau pergi tidur siang. kakak ada urusan sebentar."

Setelah itu, Charles pergi begitu saja meninggalkan Darwin sendiri di dalam kamarnya.

Karena memang, sedari tadi mereka berdua ada di dalam kamar milik Charles.

Darwin menatap pintu yang sudah tertutup itu dengan bingung, "idih main pergi aja, dasar gak jelas."

' PRINCE BAD BOY ' (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang