^ Chapter 26 ^

7.5K 1K 61
                                    

~Assalamualaikum semuanya~

~Selamat membaca~

---

Sore harinya ...

"Hoam~," Darwin menguap sembari menggaruk-garuk kepalanya

Melihat ke sekeliling kamarnya. "Udah sore ya?" Tanyanya entah kepada siapa

Dengan perlahan Darwin turun dari ranjangnya, matanya tertutup, ia berjalan dengan gontai ke arah kamar mandi hanya untuk sekedar membasuh wajahnya.

Brukk

"Anj! Ih ngehalangin aja." Darwin memukul tembok di depannya karena kesal, salah satu tangannya nampak mengusap keningnya yang mulai memerah akibat ulahnya sendiri yang tidak memperhatikan jalan

"Nyusahin aja jadi tembok." Cibirnya sebelum masuk kedalam kamar mandi

Beberapa menit kemudian, Darwin keluar dari dalam kamar mandi dengan wajah yang terlihat segar.

Tok
Tok
Tok

"Siapa?" Tanya Darwin saat pintu kamarnya di ketuk oleh seseorang

"Ini saya yang mulia." Terdengar sahutan dari arah luar

"Eoh Heri, masuklah."

Ceklek

"Yang mulia."

"Ada apa?" Tanya Darwin sembari duduk di sofa panjangnya

"Anda dipanggil oleh yang mulia kaisar ke ruangannya."

Kening Darwin mengernyit. "Ayah? Untuk apa?" Heri menggeleng tanda tidak tahu

"Mau ngapain ayah manggil gue?" Batin Darwin

"Yang mulia?"

"Hm?" Darwin mendongak

"Anda melamun?"

"Hah? Enggak, gue ngak ngelamun. Yaudah, tunggu bentar gue mau siap-siap dulu."

"Biar saya siapkan pakaian untuk Anda yang mulia." Ujar Heri

Darwin mengibaskan tangannya. "Gak perlu, gue bisa sendiri." Setelahnya Heri hanya memperhatikan Darwin yang sudah menghilang dari pandangannya

Tidak lama dari itu, Darwin kembali keluar dengan setelan yang sudah berbeda.

"Ayo pergi Heri."

"Iya yang mulia."

***

Tok
Tok
Tok

Ceklek

"Ayah?" Darwin menyembuhkan kepalanya dari balik pintu

Kaisar Albert mengangkat kepalanya, ia tersenyum tipis saat melihat kedatangan putra bungsunya

"Masuklah, kenapa hanya berdiri disana?" Ujarnya yang dibalas dengan senyum cengengesan oleh Darwin.

"Ada apa ayah memanggil Darwin?"

Kaisar Albert bangkit dari kursi kerjanya dan berjalan menghampiri Darwin.

"Ikut ayah."

"Kemana?" Tanya Darwin sembari menatap wajah tampan ayahnya itu

"Kau akan tahu nanti." Ucapnya sembari mengangkat Darwin ke dalam gendongan koalanya

' PRINCE BAD BOY ' (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang