~Assalamualaikum semuanya~
♡
~Selamat membaca~----
Cit ... Cit ... Cit
Suara burung yang berkicau di sertai cahaya matahari yang menyorot hangat di antara celah-celah pohon rimbun bisa menandakan bahwa hari sudahlah menjelang pagi.
Terlihat di sebuah gubuk reot yang tak layak huni, seorang remaja laki-laki terbaring lemah seorang diri di atas tempat tidur yang hanya terbuat dari papan kayu biasa.
Di balik selimut tipis yang ia gunakan, remaja itu berbaring dalam keadaan setengah telanjang, hanya bagian dada hingga perutnya lah yang terekspos.
Darwin, remaja itu masih setia memejamkan kedua matanya, belum ada tanda-tanda dari remaja mungil itu akan bangun.
Tangan kirinya yang terluka juga nampak sudah tertutupi oleh sebuah perban, membalut sampai ke sekitar dadanya.
"Eughh ...," sampai akhirnya suara lenguhan keluar dari mulut Darwin, menandakan sangat empu akan sadar setelah semalaman pingsan.
Perlahan mata pemilik manik ungu itu terbuka. "Gue dimana?" Itulah hal pertama yang terbesit di pikiran Darwin saat atap-atap rusaklah yang pertama kali ia lihat.
"Shh ...," Darwin meringis saat rasa ngilu tiba-tiba saja menyengat area tangannya, yang mana bertepatan dengan itu seorang pemuda masuk ke dalam ruangan yang Darwin tempati.
Pemuda itu nampak sedikit terkejut saat melihatnya, tapi hanya sesaat sebelum ekspresi wajahnya kembali menjadi dingin.
"Oh, kau sudah bangun?" Tanyanya sembari melangkah menghampiri Darwin
Darwin seketika menoleh, keningnya langsung mengernyit saat melihat pemuda asing berdiri di hadapannya. "S-siapa?" Tanyanya dengan suara yang begitu serak
Pemuda itu tidak menjawab ia hanya menatap Darwin dengan datar, tetapi tangannya menyodorkan segelas air ke hadapan Darwin.
Darwin menerimanya karena memang dia sedang membutuhkannya. Dia minum dengan dibantu oleh pemuda itu agar memudahkannya.
"Terimakasih." Ucap Darwin yang hanya di balas dengan lirikan dan deheman singkat saja.
"Dingin?" Gumam Darwin dalam hati saat melihat sikap pemuda itu.
"Jangan banyak bergerak, lukamu masih belum kering." Pemuda itu mencegah Darwin yang akan bangun dari tempat tidurnya.
"Luka?"
"Mn, kau juga demam." Mendengar hal itu Darwin segera memegang dahinya dan memang benar ada sesuatu yang basah disana.
"Kau tidak ingat?" Tambah pemuda itu saat tatapan bingung lah yang justru ia dapat.
Darwin mengerjapkan matanya, "emm ... entahlah a-aku tidak terlalu ingat apa yang terjadi?" Jawabnya sedikit ragu
" ... "
"Hm, istirahatlah." Ujarnya tapi belum sempat ia melangkah untuk pergi Darwin sudah terlebih dahulu menghentikannya.
"Ada apa?"
"Emm, kau ... mau pergi kemana?" Tanya Darwin
"Luar, makanan." Tanpa menoleh pemuda itu menjawab dan langsung pergi dari sana meninggalkan Darwin sendiri yang menatap punggung lebar itu dengan bingung.
"Luar? Makanan? Apa maksudnya?" Tanya Darwin sembari matanya yang mulai meliar melihat ke sekeliling.
Tidak banyak barang di dalam gubuk tua itu atau mungkin memang tidak ada, selain papan kayu yang di gunakan Darwin, juga meja yang berukuran sedang lengkap dengan kursi kecilnya yang hanya ada satu, tidak ada barang lagi yang disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
' PRINCE BAD BOY ' (HIATUS)
Random^^^^ Darwin Wesley. Pemuda jenius yang sayangnya menutupi kejeniusannya dengan bersikap nakal dan pembangkang, selalu berpenampilan badboy dan selalu senang melanggar aturan. Hidup sendirian di kota besar, orang tuanya sudah meninggal saat dirinya m...