~Assalamualaikum semuanya~
♡
~Selamat membaca~----
Tap
Tap
Tap
"Hah ... hah, hah ... hah ... hah,"
Suara langkah kaki yang disertai nafas yang memburu menjadi satu-satunya sumber yang memecahkan keheningan di gelapnya malam.
Seorang remaja laki-laki nampak berlari kencang dan sesekali kepalanya menoleh kebelakang melihat sesuatu.
"Gue sembunyi disini aja dulu." Ucapnya menyandarkan tubuhnya di salah satu pohon besar sembari mengatur nafasnya.
Darwin memejamkan matanya, alisnya mengernyit dengan ringisan yang juga turut keluar dari bibir kecilnya.
"Sakit ... Heri maafin gue." Gumam Darwin memegangi lengan kirinya yang terdapat sebuah luka seperti bekas cakaran, darahnya bahkan mengalir cukup banyak dan mengotori sebagian baju serta jubahnya yang sudah robek.
Flasback on
"Kakak, Zeri mau pamit pulang dulu makasih banyak untuk hari ini Zeri gak tahu harus membalas kebaikan kakak dengan apa selain mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya."
Zeri, anak laki-laki yang baru saja berbicara itu mentuturkan kata yang begitu tulus, usianya baru 10 tahun. Hidup berdua bersama adiknya, Eri, yang masih berusia 7 tahun.
Zeri memiliki seorang kakak, tapi kakaknya hanya akan pulang 1 minggu, paling lama 2 minggu sekali karena ia bekerja sebagai pemburu.
Zeri dan Eri hanya seorang anak yatim piatu, mereka berdua hanya tinggal di sebuah gubuk tua yang sudah tidak terpakai di sisi jalan hutan.
Mereka memang kakak beradik, tapi bukan sekandung. Zeri menemukan Eri kecil di pedalaman hutan belantara saat ia sedang mencari buah-buahkan untuk makan.
Saat itu, Zeri baru berumur 8 tahun menemukan Eri yang sedang terduduk sendirian di salah satu pohon sambil menangis.
Karena tidak ada orang untuk meminta tolong, Zeri memutuskan untuk membawa dan mengajak Eri untuk tinggal bersamanya. Awalnya Eri takut tapi Zeri berusaha menyakinkannya dan akhirnya Eri mau ikut.
Beruntung kakaknya bisa menerima Eri dengan baik.
"Tidak perlu berterimakasih, lagipula kakak tidak melakukan apapun." Jawab Darwin, disampingnya ada Heri yang hanya diam dan menyimak semua percakapan itu.
"Tentu saja Zeri harus berterimakasih, karena kakak yang sudah menyelamatkan Zeri dan Eri tadi, kakak bahkan mengobati lukaku, mengajak kami jalan-jalan dan membelikan kami banyak makanan yang bahkan belum pernah kami makan."
"Mn, kak Zeri benar! Kakak bahkan membelikan Eri boneka lucu ini, Eri suka, Eri akan menjaganya dengan sangat baik. Makasih banyak kakak baik!" Pekik Eri antusias, tangan kurusnya memeluk boneka kelinci yang cukup besar dengan erat.
Hati Darwin terenyuh, begitupun Heri.
Beberapa saat kemudian Zeri dan Eri akhinya pulang karena memang waktu sudah semakin larut, Darwin sebenarnya ingin mengantarkan mereka tapi mereka berdua menolaknya.
"SAMPAI JUMPA KAKAK-KAKAK BAIK ERI DAN KAK ZERI MAU PULANG DULU TERIMAKASIH UNTUK BONEKANYA!!!" Teriak Eri dengan kencang sembari melambaikan tangannya ke atas, sedangkan Zeri membungkukkan tubuhnya dan mengucapkan terimakasih kepada Darwin tanpa suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
' PRINCE BAD BOY ' (HIATUS)
Random^^^^ Darwin Wesley. Pemuda jenius yang sayangnya menutupi kejeniusannya dengan bersikap nakal dan pembangkang, selalu berpenampilan badboy dan selalu senang melanggar aturan. Hidup sendirian di kota besar, orang tuanya sudah meninggal saat dirinya m...