^ Chapter 12 ^

11.6K 1.3K 38
                                    

~Assalamualaikum semuanya~

~Selamat membaca~

----

"KAU?!"

"Hm, kekanakan."

"APA?!"

"Kalian berdua kekanakan." Ucapnya sembari berjalan ke arah ketiga orang itu.

"Lalu, apa urusannya denganmu?" Tanya Charles malas.

"Tentu saja karena kalian sudah berani melukainya."

"Hm?" Petter dan Charles saling pandang karena tidak mengerti

"Dar-"

Bruk

"Hiks sakit, mereka jahat kak~" Darwin pura-pura terisak sesaat setelah ia menubrukkan tubuhnya kepada sosok yang baru saja datang menghampiri mereka.

"Mana yang sakit?" Sosok itu berjongkok dan mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh mungil Darwin

"Tangan Darwin kak~" adunya memperlihatkan kedua tangannya yang nampak memerah.

Mateen menggeram. Ya benar itu Mateen, putra mahkota kerajaan Arcerious.

"Kalian." Mateen menatap tajam kedua adiknya yang hanya terdiam dengan kepala yang masing-masing menoleh ke arah lain.

"Maaf." Ucap mereka bersama

"Sialan kalian berdua!" Umpat Darwin dalam hatinya

Mateen mendengus samar, ia lalu berdiri dengan Darwin yang sudah ada di dalam gendongan.

"Ayo, kakak obati tanganmu." Mateen berbalik sembari mengelus lembut rambut halus Darwin yang menyandarkan kepalanya di ceruk leher miliknya.

Darwin hanya bergumam sebagai jawaban, ia mengeratkan pelukannya pada leher Mateen.

Kepalanya lalu ia angkat sedikit untuk melihat Petter dan Charles. Darwin tersenyum menyeringai, ia lalu menjulurkan lidahnya meledek kedua pemuda itu.

"Kenapa?" Tanya Mateen saat ia mendengar suara kekehan dari orang yang berada dalam gendongan itu.

"Tidak." Gelengnya.

Setelah itu, mereka berdua pergi dari sana meninggalkan Petter dan Charles yang hanya bisa diam dan melihat itu semua dengan wajah teramat datar.

"Awas saja nanti." Gumam Charles sembari tersenyum menyeringai seolah sedang merencanakan sesuatu.

"Pengganggu." Petter mengucapkan itu di dalam hatinya.

***

"Turun."

" ... "

"Turun."

" ... "

"Ihh turun~"

"Diamlah."

"Makannya turun."

"Tidak."

"Haish turun gak."

"Sekali tidak tetap tidak." Balas Mateen dengan tegas

"NYEBELINN!!"

"Jangan berteriak tenggorokanmu bisa sakit nanti."

"BODO AMAT!!"

Mateen menghela nafasnya, ia masih mencoba sabar sekarang.

' PRINCE BAD BOY ' (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang