^ Chapter 25 ^

7.3K 1.1K 64
                                    

~Assalamualaikum semuanya~

~Selamat membaca~

----

Darwin menarik nafasnya dalam-dalam, menghirup udara segar di sekitarnya yang tidak sedikitnya membuat hatinya tenang.

"Seger banget~ iyakan Heri?" Darwin bertanya kepada Heri yang berjalan di sampingnya

"Tentu yang mulia."

Saat ini mereka berdua sedang ada di sekitaran taman, lebih tepatnya Darwin yang meminta karena ia ingin pergi jalan-jalan.

Tapi langkah kakinya berhenti saat matanya melihat sesuatu.

Heri yang menyadari itu bertanya. "Ada apa yang mulia?"

Darwin tidak menjawab, matanya lurus melihat kedepan. "Heri, dia ... siapa?" Tanya Darwin

Heri mengikuti arah pandang Darwin, ternyata disana terdapat seorang perempuan memakai dress selutut berwarna merah mencolok.

Picture by pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Picture by pinterest

"Nona Chalista." Ucap Heri, dia tahu siapa perempuan itu.

"Siapa?" Darwin mendongak dengan kedua alisnya yang menyatu

"Nona Chalista yang mulia, beliau adalah seorang putri dari Kerajaan Ruby."

"Chalista? Kek pernah dengar." Gumam Darwin, matanya terus menatap perempuan yang disebut Chalista itu

Sampai pandangannya beralih kepada sosok tinggi yang baru saja tiba dan terlihat berjalan menghampiri perempuan itu.

Melihat itu Darwin segera menarik Heri untuk bersembunyi bersamanya di balik sebuah pohon yang memang ada disana.

Darwin sedikit memiringkan tubuhnya, matanya menyipit saat melihat postur tubuh yang sangat dikenali nya itu.

"Kak Matten? Apa yang dia lakukan disana?"

"Ada apa yang mulia?" Tanya Heri, ia kaget ngomong-ngomong saat Darwin menariknya begitu saja

"Heri, itu kak Matten kan?" Tanyanya mencoba memastikan

Heri mengangkat kepalanya sebelum mengangguk. "Iya yang mulia."

"Mereka ngapain disana? Apa yang mereka bicarakan?"

"Yang mulia-"

"Diam dulu Heri." Balasnya tanpa menoleh, Darwin fokus menatap salah satu kakaknya itu yang sepertinya sedang berbincang

"Tapi yang mulia, tidak sopan jika kita mengintip pembicaraan orang lain lebih baik kita pergi saja dari sini." Ujar Heri mencoba memberi peringatan kepada Darwin

Darwin mendengus, ia berdecak. "Ck, udahlah Heri gak papa kali sekali-kali coba lagian gak ada orang yang lihat kita disini."

"Tapi-"

' PRINCE BAD BOY ' (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang