~Assalamualaikum semuanya~
♡
~Selamat membaca~----
Darwin menekuk wajahnya sebal, kedua tangannya terlipat di depan dada dengan ekspresi yang begitu tidak enak.
"Kenapa kalian ada disini?!" Tanyanya ketus
"Apalagi, tentu saja untuk mengunjungimu adik kecil, kami merindukanmu." Suara Gevan terdengar, senyum manis terpatri di bibir tipisnya
Darwin berdecih. "Cih, ini bahkan belum beberapa jam setelah aku meninggalkan tempat kalian."
"Itu lama adik kecil, bahkan untuk satu menit saja itu terasa berat bagi kami."
"Ck, lebay."
"Tapi kau pasti menyukainya kan? Kau pasti senang karena kami datang." Sahut Gavan
Darwin menunjukkan raut wajah datarnya. "Sama sekali tidak."
"Huhhh jahat sekali~"
"HUEK!!"
"Ck, ayolah kami sengaja loh datang kesini." Gevan berjalan menghampiri Darwin yang duduk di sebrang sofa panjang.
"Diam disana!" Sayangnya Gevan tidak mendengarkan
"Ayo bermain bersama kami." Ujarnya sembari menarik salah satu tangan Darwin
Darwin menggeleng. "Gak mau."
"Kau harus mau." Gavan yang sedari tadi diam akhirnya ikut melakukan apa yang dilakukan oleh Gevan
"Aku tidak mau, kenapa kalian memaksa?" Darwin mencoba menarik kedua tangannya
"Kami tidak memaksa, kami hanya ingin bermain denganmu." Ucap Gevan
"Jika kalian ingin bermain, bermainlah berdua jangan ajak aku."
"Tapi kami ingin bermain bersamamu, jadi ayo pergi." Gevan dan Gavan menarik Darwin untuk segera bangkit dari acara duduknya
"Aku tidak mau!" Mereka berdua tidak peduli dengan protesan Darwin
"HUAAAA KAKAK!!!"
Brak
"Apa yang kalian berdua lakukan kepada adikku?!" Petter datang, ia membuka pintu tempat adiknya berada dengan kasar, di belakangnya ada Charles yang menatap tajam ke arah Gavan dan Gevan
Dengan langkah lebar Petter berjalan menghampiri ketiganya, menyentak tangan yang menahan adiknya dan membawanya ke belakang tubuhnya.
"Kau baik-baik saja? Apa mereka melukaimu?" Charles bertanya sembari melirik ke arah Gavan dan Gevan
"Hei, apa yang kau bicarakan?! Tidak mungkin kami menyakiti adik kami sendiri!" Seru Gevan tidak terima
Petter mendelik. "Siapa yang kau panggil 'adik kami' hah? Darwin itu adik kami bukan adik kalian." Tukasnya dengan mata yang menyorot tajam
"Tentu saja Darwin adik kami, kami sepupunya." Sahut Gavan
"Darwin tidak memiliki sepupu, dia juga tidak butuh tambahan seorang kakak, 3 dari kami sudah cukup untuk menjadi kakaknya." Charles membuka suaranya dan jawaban yang ia berikan berhasil membuat Petter tersenyum puas saat mendengarnya
Mereka terus saja berdebat menghiraukan keberadaan Darwin yang sedari tadi menatap mereka dengan malas.
"Darwin," seseorang memanggilnya dengan pelan, Darwin menoleh ke belakang tubuhnya, ia melihat kakak pertamanya yang berdiri di depan pintu
"Ka-" Matten meletakkan jari telunjuknya di depan bibir, mengintruksi Darwin untuk tidak bersuara.
Beralih ia melambaikan tangannya menyuruh Darwin untuk mendekatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
' PRINCE BAD BOY ' (HIATUS)
Random^^^^ Darwin Wesley. Pemuda jenius yang sayangnya menutupi kejeniusannya dengan bersikap nakal dan pembangkang, selalu berpenampilan badboy dan selalu senang melanggar aturan. Hidup sendirian di kota besar, orang tuanya sudah meninggal saat dirinya m...