^ Chapter 23 ^

7.9K 1.1K 49
                                    

~Assalamualaikum semuanya~

~Selamat membaca~

----

Kaisar Albert duduk dengan angkuh di kursi kerjanya, mata tajamnya menyorot dengan dingin kepada ketiga anaknya.

Ini untuk pertama kalinya Kaisar Albert mengizinkan ketiga anaknya masuk kedalam ruang kerjanya.

Darwin, dia sudah tertidur di dalam kamar Kaisar Albert. Lebih tepatnya terpaksa.

Setelah kejadian beberapa menit yang lalu, Darwin berhasil dibawa kembali oleh Kaisar Albert meski pada awalnya ketiga pangeran tidak terima, tapi pada akhirnya mereka mengalah. Mau melawan pun mereka tidak akan bisa.

"Katakan."

Ketiga pangeran itu menoleh kepada Kaisar Albert.

"Aku yakin ada yang ingin kalian tanyakan perihal Darwin, jadi katakan." Kaisar Albert melipat kedua tangannya di depan dada

"Yah, kenapa Anda tidak memberitahu kami bahwa adik kami sudah kembali." Mateen berucap mewakili dengan menekan kata adik.

"Haruskah aku melakukan itu."

"Tentu saja."

"Kenapa?"

"Darwin adik kami." Jawab Charles tegas

"Sejak kapan."

Mereka bertiga bungkam membuat Kaisar Albert tersenyum menyeringai melihatnya.

"Itu tidak penting untuk kami beritahu." Ucap Petter

"Oh kalian sudah berani ternyata."

"Lagipula, Anda juga sejak kapan peduli kepada Darwin. Bukankah selama ini Anda selalu mengacuhkannya, lantas apa yang terjadi sekarang!?" Sekarang giliran Mateen yang tersenyum menyeringai saat melihat keterdiaman Kaisar Albert, atau bisa disebut ayahnya.

"See, itu tidak akan terjadi lagi." Balasnya dengan tenang

"Begitupun dengan kami."

Mereka saling memberikan tatapan tajam yang membuat aura di sekitar mereka terasa begitu mencengkam.

Sampai bunyi ketukan pintu membuyarkan mereka.

Tok
Tok
Tok

"Yang mulia."

"Masuk."

Ceklek

"Salam kepada yang mulia Kaisar dan pangeran." Roy membungkukkan tubuhnya memberi salam

"Ada apa?"

"Sebelumnya saya meminta maaf karena sudah mengganggu waktu Anda yang mulia." Kaisar Albert mengibaskan tangannya tidak peduli

"Ada apa?" Tanyanya lagi

Roy menarik nafasnya sebelum menjawab. "Yang mulia, pangeran Darwin-"

"Ada apa dengan adikku?" Charles bangun dengan cepat saat telinganya mendengar nama sangat adik

Roy menundukkan kepalanya. "Maaf yang mulia."

"Aku tidak butuh maafmu, sekarang katakan ada apa dengan adikku? Apa sesuatu terjadi kepadanya?" Tanya Charles tidak sabaran, menurutnya tangan kanan ayahnya itu terlalu berbelit-belit

"Cepat katakan atau kepala mu sudah berpindah tempat sekarang." Ujar Mateen

Roy mengangguk dengan kaku. "Yang mulia, pangeran Darwin, beliau menghilang dari kamar yang mulia kaisar."

' PRINCE BAD BOY ' (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang