~Assalamualaikum semuanya~
♡
~Selamat membaca~----
Bugh
"Apa yang sudah kau lakukan kepada adikku sialan?!"
"Maafkan saya yang mulia."
"Saya tidak butuh ucapan maafmu, sekarang katakan dimana adikku?!"
" ... "
"DIMANA ADIKKU SIALAN JAWAB JANGAN DIAM SAJA?!!"
"Ya-yang mulia-"
"ADIKKU DIKABARKAN MENGHILANG DAN INI SEMUA KARENA ULAHMU!! KAU TIDAK BECUS DALAM MENJAGANYA!!"
"Yang mulia tolong maafkan saya, itu semua terjadi secara tiba-tiba. Kami di serang saat dalam perjalanan pulang."
"LALU KENAPA KAU TIDAK MENJAGANYA?!!"
"SEHARUSNYA KAU YANG SEBAGAI BAWAHAN HARUS MELINDUNGI TUANNYA BUKAN?!! TAPI KENAPA KAU MALAH MENINGGALKANNYA SENDIRI DISANA!!"
"SEHARUSNYA KAU SAJA YANG MENGHILANG DAN BUKAN ADIKKU SIALAN!!!"
"Maafkan saya yang mulia."
"ARGHHH!!!"
Charles mengangkat kepalan tangannya bersiap-siap akan memukul wajah Heri yang sudah babak belur akibat ulahnya.
Tapi, itu semua berhasil dihentikan oleh seseorang.
"Hentikan Charles." Ujarnya
"Jangan ikut campur urusanku." Charles mendesis dengan tajam
"Tentu saja itu menjadi urusanku, kau memiliki masalah yang sama sepertiku." Ucap Mateen
"Kalau begitu jangan hentikan aku untuk tidak menghajarnya." Charles menghempaskan tangannya kasar sehingga cekalannya pada Mateen terlepas.
"Ini semua tidak akan pernah selesai Charles, Darwin tidak akan ditemukan jika kau saja hanya sibuk disini dan berteriak kepadanya." Ujaran Mateen berhasil membuat Charles terdiam, tapi berbanding terbalik dengan kedua tangannya yang terkepal erat.
Charles menatap dengan tajam kepada Heri yang terduduk dengan keadaan yang babak belur.
"Selamat kau kali ini!" Setelah mengatakan itu, Charles pergi dari dalam penjara dimana Heri dikurung.
"Awasi dia." Perintah Mateen kepada kedua penjaga yang ada disana sebelum akhirnya ia ikut pergi menyusul Charles.
"Baik pangeran mahkota."
Mateen tidak punya urusan apa-apa lagi disana, mungkin ia terlihat tidak peduli soal kabar menghilangnya Darwin, berbanding terbalik dengan kedua adiknya yang langsung mengamuk.
Mungkin dia juga akan seperti itu, tapi tidak untuk sekarang. Jika waktunya sudah tiba, lihat saja dia tidak akan pernah main-main dalam melakukannya.
Sementara itu, Heri hanya bisa menatap kepergian dua tuannya dengan diam. Menghela nafasnya lelah sebelum menoleh ke arah celah kecil di dalam penjaranya dengan pikiran yang menerawang.
"Yang mulia saya berharap Anda pulang dalam keadaan selamat dan baik-baik saja. Yang mulia kaisar, saya berharap Anda mengabulkan permintaan saya dan bisa menemukan yang mulia pangeran dengan cepat." Batin Heri dengan mata yang terpejam, berdoa di dalam hatinya untuk keselamatan anak yang selama ini ia asuh dari kecil.
***
"Zi aku harus pulang, tapi aku tidak tahu jalan keluar dari sini. Bisakah kau membantuku?" Dengan wajah memelasnya yang nampak menggemaskan Darwin menatap Zi dengan mata berbinar
KAMU SEDANG MEMBACA
' PRINCE BAD BOY ' (HIATUS)
Random^^^^ Darwin Wesley. Pemuda jenius yang sayangnya menutupi kejeniusannya dengan bersikap nakal dan pembangkang, selalu berpenampilan badboy dan selalu senang melanggar aturan. Hidup sendirian di kota besar, orang tuanya sudah meninggal saat dirinya m...