^ Chapter 28 ^

5.3K 798 81
                                    

~Assalamualaikum semuanya~

~Selamat membaca~

----

"Kita mau ngapain datang kesini?"

Gevan menoleh. "Menjemput seseorang."

"Hah menjemput? Memangnya dia siapa segala dijemput, dikira dia pengantin apa." Gavan merengut

"Bukan gitu Gavan, kau kan tau tadi kakek menyuruh kita untuk memanggil seseorang."

"Bukannya tadi kau bilang menjemput ya?"

Gavin mengangkat bahunya acuh. "Sama aja."

"Ya jelas bedalah,"

"Apa bedanya?" Gavin memandang Gavan dengan malas

"Kalau menjemput itu seperti sekarang kita berjalan dari sana ke sini. Sedangkan memanggil...," Gavan terdiam

"Apa?"

Kedua mata Gavan mengerjap. "Ya dipanggil."

"Dasar gak jelas, orang dibilang sama juga."

"Beda Gavin,"

"Apa bedanya? Itu buktinya barusan gak bisa jawab."

"Ya kan aku harus berpikir dulu sebelum memberi jawaban."

"Halah alasan saja kau," dengusnya yang berhasil membuat Gavan merenggut kesal, matanya lalu fokus melihat ke depan sampai sebuah titik berhasil menarik perhatinnya

"Itu siapa?"

"Siapa?"

"Itu," Gavan menunjuk seseorang yang tidak jauh dari mereka, justru semakin mendekat

Gavin mengikuti arah pandang Gavan dan ia menemukan sesosok remaja yang berjalan berlawanan arah dengan mereka.

"Anak itu, bukankah anak yang tadi sempat aku lihat ya?" Batinnya bertanya

"Hei!" Gavin tersentak dari lamunannya, dengan kesal ia menatap ke arah Gavan

"Apaan sih?!" Ketusnya

"Dih, malah marah lagi. Kau kenapa hah? Ditanya bukannya dijawab ini malah melamun, mikirin apa sih?"

"Gak usah ikut campur."

"Lah salah ya?"

"Itu siapa?! Aku bertanya kepadamu Gavin?" Seru Gavan dengan kesal

"Gavin, ditanya itu jawab."

"Kenapa sih?"

"Kenapa sih, kenapa sih? Itu siapa aku yakin kau pasti tahu sesuatu kan tentang anak itu, cepat katakan."

Gavin mendengus sebelum menjawab. "Anak yang tadi."

"Hah anak yang mana?"

"Tamu."

"Hm? Maksudmu anak yang tadi kau ceritakan kepadaku? Anak yang datang dengan tamu itu."

"Iya."

Gavan menoleh, melihat ke arah Darwin yang hanya berjarak beberapa meter dari mereka.

"Samperin yuk." Ajak Gavan tiba-tiba

"Hah mau ngapain?"

"Udah ikut aja." Gavan menarik Gavin untuk segera mengikutinya

o0o

Darwin berjalan seorang diri sekarang. Setelah sebelumnya ia sejenak mengistirahatkan tubuhnya di kamar tamu yang telah ditunjukkan oleh pelayan.

' PRINCE BAD BOY ' (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang