3.5

896 73 4
                                    

BRAK!!!

"HUAHHHHHHH SAKIT!!!" teriak Yeri memegang kepalanya dengan kesakitan.

Saat ini hanya ada Jisoo dan Joy yang nemenin Yeri. Irene sama Suho gak tau pergi kemana. Wendy sama Yeonjun nemuin Kai karna dari malam hanya duduk didepan ruangan Jennie.

"Yeri apa yang sakit?" Tanya Jisoo panik memeluk erat Yeri sembari mengelus kepalanya. Joy yang udah panik lari keluar menemui suster.

Setelah suster masuk ruangan Yeri, Joy benar-benar bingung, tangannya gemetar dan dingin. Kakinya tidak mampu menahan tubuhnya lagi.

Bruk!!

Joy yang lemas dengan keadaannya sekarang.

"Joy lu napa?" Tanya Wendy panik melihat Joy jatuh. Yeonjun yang berdiri langsung lari ke arah kamar Yeri.

"Yeri wen, tolong Yeri wen" ucap Joy bergetar menatap Wendy dengan mata berkaca-kaca.

Wendy yang memahami situasi mencoba menenangkan Joy.

Setelah kejadian itu, Yeri telah tidur. Wendy, Jisoo, Joy dan Yeonjun hanya sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.


Sret!!

Irene yang baru masuk menatap keempat nya dengan tatapan takut. Namjoon, Hoseok dan Suho yang di belakang mengikuti Irene. Suho mulai memegang tangan Irene untuk menenangkan nya.

"Apa kata dokter?" Tanya Namjoon melihat keempat nya.

"Kata nya efek dari ingatannya" jawab Wendy sendu.

"Kemungkinan ingatannya kembali, tapi efek sampingnya adalah sakit kepala" lanjut Wendy. Namjoon mendesah panjang dan menatap lekat wajah adeknya itu. Haruskah adek kecilnya itu merasakan sakit ini untuk mengembalikan ingatan nya?

































"WAHAI PENJAGA NERAKA JAHANAM!!" teriak Joy sambil berlarian masuk ke dalam rumah.

"Joy!! Kamu tuh gak boleh ngomong gitu" ucap Dara sembari mencubit kecil lengan anaknya itu.

"Ihh mommy, aku kan udah lama gak ketemu mereka" balas Joy cemberut.

"Ya tapi jangan manggilnya penjaga neraka" balas Dara mengelus rambut putrinya itu.

"Ihh mommy gak tau ya, sekarang itu zamannya manggil orang itu yang begitu mom" ucap Rosé yang sedang makan es krim di tangan kirinya dan tangan kanannya tengah memegang tangan sang ayah. Dara yang melihatnya hanya mengelus kepala kedua anaknya.

"HALOOO SAYANG KUHHH" teriak yang tertua memeluk sang adik.

"kakak nih udah tua, suaranya makin keras aja" ujar Boa kesal melihat kelakuan sang kakak.

"Kak, kan lu juga udah tua" sindir yang paling kecil melihat keduanya.

"Diam aja deh dek" ucap Boa mendelik ke arah Victoria.

"Gue gak ikutan" ucap Chaelin sembari meminum tehnya dengan tenang.

"Tapi aku awet muda kan" balas Eugene dengan memeletkan lidahnya.

"Iyain aja" balas Dara yang langsung duduk dengan saudaranya.

"Haloo Joy sayang, halo ocik sayang" ucap Eugene memeluk mereka sembari menciumi mereka satu per satu.

"Halo bibi eugene yang cantik, tapi masih cantikan aku" ucap Joy tersenyum manis.

"Gak anak gak emak, sama-sama pede" ucap Boa menatap Dara yang sedang tersenyum.

Senior High School // BlackvelvetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang