Terang matahari mulai mengelilingi seluruh ruangan. Yang tertua terbangun saat jam menunjukkan pukul 7.30 . Kepalanya sangat pusing. Ia berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya.
Irene turun ke lantai bawah, rumah sangat hening dan berantakan. Semalam mereka semua mengadakan party setelah melihat album.
Party yang diadakan hanya party kecil, makanannya ya junkfood, minumnya ya yang bersoda. Awalnya Blackvelvet mau alcohol, but Suho tidak mau sesuatu hal buruk terjadi berakhirlah mereka minum Soda.
"Perlu bantuan?" Tanya seorang laki-laki yang berdiri di Pantry dapur.
Irene yang terkejut mendengar suara lelaki tersebut pun berbalik melihat lelaki itu tengah minum.
"Boleh" jawab Irene singkat.
"Apa yang mau dibantu?" Tanya lelaki itu yang kini berdiri di samping Irene.
"Hmmm, potong bawang putih dan merah, terus minta tolong gorengkan ayam yang sudah dilumuri tepung" ujar Irene menunjuk panci berisi kan ayam-ayam yang sudah di potong.
"Kan kamu gak bisa makan ayam ren, kok kamu masak ayam?" Tanya lelaki itu menatap isi panci itu.
"Gak apa-apa, aku bisa kok makan yang lain" jawab Irene.
"Kok tau aku gak bisa makan ayam?" Tanya Irene menatap lelaki itu sekilas.
"Kemarin waktu makan siang di halaman belakang aku perhatikan kamu makan semuanya kecuali ayam, terus aku tanya Joy katanya kamu alergi" jawab lelaki itu. Irene pun hanya manggut-manggut mengerti.
"Terus nanti kamu sarapan apa?" Tanya lelaki itu balik.
"Gampang lah, setidaknya yang lain bisa makan" ujar Irene tersenyum tipis.
"Idaman banget sih" gumam lelaki itu dengan senyuman nya.
"Gimana bang?" Tanya Irene yang samar-samar mendengar gumaman dari Suho.
"Nggak apa-apa" balas Suho.
Mereka berdua pun fokus terhadap pekerjaan masing-masing, terkadang di sela-sela kegiatan terdapat lelucon-lelucon.
"IRENE MAAF-in gue" ujar Wendy yang awalnya teriak malah terdiam melihat kedua sejoli itu.
"Udah bangun Wen?" Tanya Irene melihat Wendy sekilas.
"Ada apa ini?" Tanya Wendy melihat keduanya.
"Bang Suho bantuin gue masak, kasian gue liat kalian tidurnya pulas jadi gak gue bangunin" jawab Irene tanpa melihat Wendy.
"Wen, tolong pindahkan supnya ke mangkuk besar ya" ujar Irene.
Wendy tanpa babibu langsung mencari mangkuk agar memindahkan supnya.
Suho kini menyiapkan piring untuk sarapan pagi.
"Gue panggil yang lain ya" ujar Irene melipat celemek nya dan meninggalkan mereka berdua.
"Cie bang" ujar Wendy menggoda Suho.
"Apaan dah" ujar Suho melihat Wendy bingung."Udah start aja bang" ujar Wendy menggoda.
"Kamu tau Wen?" Tanya Suho kaget."Tau lah bang, dari dulu tuh kalo bang Suho ngeliat nyai itu selalu gak biasa, kek ada yang special gitu" ujar Wendy menggoda.
"Diam diam ya Wen, cukup kamu yang tau. Jangan sampai bocil-bocil pada tau, kalo tau habislah aku" ujar Suho memohon. Wendy pun berkata oke tanpa suara.
"WAHAI MANUSIA DAKJAL!! HARAP BANGUN UNTUK SARAPAN PAGI!!" teriak Irene yang menggunakan Mic nya membuat kedua manusia di dapur cukup kaget.
"ADA CHICKIN!! AYO CEPAT BANGUN KEBURU DIHABISIN JISOO!!" Lanjut Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior High School // Blackvelvet
FanfictionTempat berkumpulnya para gadis bobrok:)