"Choi Beomgyu!!! Choi Beomgyu!!!" Teriak Yeonjun yang menggedor pintu rumah
Beomgyu yang sedang duduk di sofa pun bangkit dan menaruh ponselnya dan camilannya, ia berdiri dan mencoba mendengar suara itu
"Yha!!! Choi Beomgyuu!!!"
Lagi, ia tak salah dengar, ia pun berlari menuju pintu "kenapa orang ini merepotkan sekali? Dia punya kunci rumah ini, ini rumahnya, mengapa dia tidak membukanya saja sendiri?" Beomgyu membuka pintu rumah itu, dan disaat ia membuka pintunya dengan lebar Yeonjun terjatuh sambil memeluknya
"Astaga kau mabuk?"
"Yha!! Choi Beomgyu ayo ke kamar" Yeonjun tersenyum sambil menarik tangan Beomgyu
"Tunggu sebentar, aku belum mengunci pintunya lagi" Beomgyu menarik tangannya, saat ia akan mengunci pintunya, Yeonjun memeluknya dari belakang dan mencium telinganya, Beomgyu sedikit memiringkan kepalanya karena merasa geli "Yha!! Choi Beomgyu aku suka aroma tubuhmu, itu sangat menenangkan" katanya tanpa sadar
"Yha!! Lepaskan aku dulu"
"Ayo ke kamar sayang!" Yeonjun kembali menarik tangan Beomgyu dan berjalan sambil terhuyung - huyung "ayo habiskan malam bersamaku" Yeonjun menendang pintu kamarnya "yha!! Itu dibuka dengan kunci, mengapa kau menendangnya?" Beomgyu membuka kunci pintu kamar itu, tapi Yeonjun kembali memeluknya dan mengelus perut Beomgyu "apa disini terdapat anak kita berdua? Kau bilang kau bisa mengandung, tapi sampai sekarang perutmu tidak membesar"
"Lepaskan aku Choi Yeonjun!! Apa yang kau lakukan? Jangan mengelus - elus perutku seperti itu, aku belum mengandung"
"Mengapa kau marah padaku? Ayo kita masuk ke dalam, pintunya sudah terbuka" Yeonjun menarik tangan Beomgyu lalu menolak tubuh Beomgyu ke kasur, ia membuka celananya "Yhaa!! Aku bertahan tidak bermain dengan lelaki berlesung pipi itu untuk bermain denganmu dirumah, haha aku rindu wajahmu dan eranganmu"
"Mengapa kau tak bermain dengan kekasihmu saja?"
"Aku sudah mengatakannya, aku ingin bermain denganmu" Yeonjun berangsur menarik celana yang dikenakan Beomgyu, menaikkan kedua kaki Beomgyu ke atas dan ia menjilati area selangkangan Beomgyu, Beomgyu mengejang merasakan geli, miliknya menegang mendapat rangsangan langsung, Yeonjun mengarahkan lidahnya pada hole Beomgyu, ketika lidah itu menembus hole Beomgyu, pipinya terasa memerah, rasa geli sekaligus malu ia rasakan, Yeonjun yang sudah beberapa kali bermain dengannya ini tahu tempat sensitive Beomgyu berada, dengan sengaja ia mengenai area sensitive itu dan menjilatinya berulang kali
"Aaannngghhhh Yeonj- stoppphhh!!! Hah hah ahhhhh" Beomgyu mendengakkan kepalanya, ia berusaha menolak kepala Yeonjun namun tertutup oleh kedua kakinya yang ditahan oleh Yeonjun, Yeonjun mulai melebarkan kedua kaki Beomgyu dan mengarahkan miliknya masuk, ia menindih dan memeluk tubuh Beomgyu, kedua tangannya ia kenakan untuk mengangkat kepala Beomgyu mendekat, melumat lidah Beomgyu dengan ganas, bahkan tak membiarkan Beomgyu bernafas "Lepaskan aku" Beomgyu menolak tubuh Yeonjun, tapi kedua tangannya ditarik ke atas, ia menjilati jari - jari Beomgyu, bahkan mengecup jari manis Beomgyu yang dihiasi dengan cincin pernikahan mereka, ia menjilati pergelangan tangan hingga ke lengan Beomgyu, ia menggigit kecil lengan Beomgyu, meninggalkan bekas kemerahan dan kembali turun mengitari bagian ketiak Beomgyu "Yha!! Jangan!! Apa kau terlahir tanpa rasa jijik? Menngapa kau menjilati seluruh tubuhku seperti ini?"
Yeonjun tertawa "ya tentu saja, aku tak jijik dengan apa yang sudah menjadi milikku, lagipula aku sudah bilang aroma tubuhmu sangat kusukai" Yeonjun menurunkan tangannya ke bawah, mengarahkan miliknya yang sudah menegang ke hole Beomgyu
![](https://img.wattpad.com/cover/285052938-288-k211274.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage [18+] ✔
FanfictionDijodohkan oleh Orang tuanya pada lelaki yang ternyata bisa mengandung? Yeonjun tak menyangka jika pada akhirnya ia harus memiliki jodoh seperti ini, Beomgyu sendiri harus menerima kepastian yang pahit bahwa dia harus berjuang sendiri mengurus perut...