Akhirnya, Beomgyu pun kembali ke rumah Yeonjun, setelah menata kamar mereka agar bisa ditempati juga untuk peralatan si kembar, mereka pun duduk di atas kasur dengan Beomgyu yang menyenderkan kepalanya di kasur
"Kau lelah? Mau aku ambilkan minuman?" Tanya Yeonjun
"Tidak, aku sudah minum dari botol yang ku bawa tadi"
Yeonjun menghela nafasnya dan tangannya mengelus kening Beomgyu
"Sayangnya si kembar belum bisa dibawa pulang lagi" Beomgyu memanyunkan bibirnya
"Ya, aku berharap mereka dapat penanganan baik, jadi mereka bisa cepat pulang"
"Oh iya, bekas jahitan operasimu sudah mengering?"
"Belum, aku harus mengganti perbannya 1x lagi"
"Apa terasa sakit hingga sekarang?"
"Tidak terlalu, hanya sedikit nyeri saja, sedikit"
"Apa yang harus aku lakukan?"
"Hmm? Apa? Tidak ada, aku baik - baik saja, aku hanya ingin si kembar cepat pulih dan pulang"
"Maafkan aku, aku benar - benar merasa bersalah" Yeonjun membenamkan wajahnya ke leher Beomgyu, dan Beomgyu pun tersenyum dan mengelus pipi Yeonjun
"Tidak apa, memang sudah takdirnya seperti itu, lagi pula jika ada yang harus disalahkan, aku rasa itu Soobin"
"Tapi aku juga bersalah, ah Beomgyu-ya tunggu sebentar" Yeonjun berjalan ke meja kerjanya dan mengambil dua dokumen, lalu kembali berjalan ke Beomgyu "kali ini, ku mohon jangan tolak ini, ambil ini, ini juga untuk masa depan si kembar, aku akan mengembangkan usaha disana yang nantinya jika usaha itu sukses itu semua akan jatuh ke tangan si kembar, dan satu lagi" Yeonjun menyerahkan dokumen satunya ke tangan Beomgyu "ayo kembangkan usahamu, aku sudah menyiapkan segalanya, jika kau sudah pulih, kau bisa membuka toko kue disamping kantorku, aku sudah mencari pekerjanya, aku sudah mencoba kue buatan mereka dan rasanya juga enak, kau bisa memberi resep pada mereka agar pelangganmu tak kehilangan ciri khas dari rasa yang sudah kau buat"
Beomgyu tersenyum, ia menerima dua dokumen itu "iya, aku akan menerima ini sekarang, terima kasih banyak aku tak percaya kau merencanakan hal ini dari jauh hari, terkadang aku merasa sangat beruntung bisa memilikimu, tapi salahnya karena ada orang lain diantara kita, aku tahu disini akulah yang mengganggu hubungan kalian, tapi aku tak bermaksud begitu"
"Tidak apa, sekarang hanya ada aku, kau dan juga si kembar, ayo fokus untuk masa depan kita kedepannya, aku akan membuat acara yang megah jika Junkyung berhasil melewati masa kritisnya"
"Tidak perlu, semua hal tidak perlu dilewati dengan kemegahan, jika si kembar pulih ayo kirimkan sumbangan dan juga makanan untuk anak - anak di panti, itu jauh lebih baik"
"Kau benar" Yeonjun tersenyum lalu mengelus kepala Beomgyu "kenapa aku telat menyadari betapa sempurnanya dirimu, kau punya segalanya, kau juga sangat tulus dan berhati baik dan juga rendah hati, jika itu Soobin pasti dia akan memikirkan segala hal yang megah, kau juga terlahir dari keluarga kaya, tapi kau tak sesombong Soobin"
"Apa yang harus aku sombongkan, jika dilihat dari atas langit saja aku itu begitu kecil, ada yang jauh lebih hebat dari ku, jadi aku tak perlu menyombongkan apapun, dan tak ada yang harus aku sombongkan"
Yeonjun meraih tangan Beomgyu dan tersenyum "Aku harus berterima kasih pada Ibuku karena memiliki teman seperti Ibumu dan berjanji akan menikahkan kita"
Beomgyu tersenyum "jangan begitu, aku jadi besar kepala"
"Haha tidak, kepalamu kecil seperti wajahmu, seperti tubuhmu juga hahaha bagaimana kau bisa terlahir seperti ini, semuanya terlihat sangat kecil"
![](https://img.wattpad.com/cover/285052938-288-k211274.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage [18+] ✔
Fiksi PenggemarDijodohkan oleh Orang tuanya pada lelaki yang ternyata bisa mengandung? Yeonjun tak menyangka jika pada akhirnya ia harus memiliki jodoh seperti ini, Beomgyu sendiri harus menerima kepastian yang pahit bahwa dia harus berjuang sendiri mengurus perut...