"Sayang, tolong pijatkan pinggangku sedikit, rasanya sakit sekali" Beomgyu menggeserkan tubuhnya agar Yeonjun bisa memijat tubuhnya
"Yang ini?" Yeonjun menekan pelan pinggang Beomgyu
"Bawah sedikit. Iya disitu"
Yeonjun memijat pelan pinggang Beomgyu
"Sakit sekali?"
"Tidak, hanya terasa disaat aku menggerakkan pinggangku saja"
Yeonjun menjulurkan tangannya kedepan dan mengelus perut Beomgyu dan menaruh dagunya di pundak Beomgyu "aku mau tahu, apakah kali ini rasanya lebih sakit dari mengandung si kembar?"
"Tidak, lebih sakit saat mengandung si kembar, mereka kan berdua, tentu saja lebih berat dan disaat yang satu menendang yang satu malah menyikut"
"Oh sakit sekali ya? Soalnya kau sekarang juga sering mengeluh sakit"
"Iya sakit, apalagi itu kehamilan pertamaku, aku tidak tahu cara menanganinya dengan baik, belum lagi karena aku banyak pikiran"
"Maafkan aku ya, itu semua salahku" Yeonjun memeluk Beomgyu dengan erat
Beomgyu tersenyum "Semuanya udah berlalu juga, gak ada yang perlu disesali karena si kembar sekarang tumbuh dengan baik dan yang terpenting sehat"
"Hmm dimana si kembar?"
"Ibu dan Ibu mertua membawa mereka jalan - jalan, biarlah .. aku jadi bisa istirahat sebentar"
"Beomgyu, kau udah tidak bisa mengurus rumah ini sendirian, kayanya kita udah mulai bisa membayar seorang asisstant rumah tangga dan juga baby sitter"
"Jika asisstant rumah tangga aku setuju, tapi soal baby sitter aku masih menolaknya, lagi pula Huening mengatakan dia masih sanggup membantu"
"Bukannya Huening mulai sibuk bekerja?"
"Iya sih, tapi biarlah aku lelah sendirian mengurus tiga anak sekaligus"
"Sayang, kau butuh bantuan. Aku akan carikan ya?"
"Hanya assistant rumah tangga, urusan anak - anak aku masih sanggup"
"Astaga! Suami mungil satu ini memang tidak bisa dibantah" Yeonjun menarik pelan hidung Beomgyu "Baiklah aku mengerti Sayang"
"Kau mau makan? Aku akan masak dulu ya, nyerinya sudah lumayan hilang"
"Tidak, aku tidak mau makan, kemarilah" Yeonjun merentangkan kedua tangannya, Beomgyu pun mendekat dan membenamkan kepalanya di dada Yeonjun, Yeonjun pun menjatuhkan tubuhnya pelan ke kasur, ia memeluk Beomgyu dengan kuat dan mengelus perut Beomgyu dengan lembut
Sejenak keheningan pun terjadi. Mereka hanya terdiam. Beomgyu mendengakkan kepalanya untuk melihat apakah Yeonjun sedang terlelap, tapi ternyata tidak.
"Ada apa?" tanya Yeonjun sambil menaikkan alisnya
"Tidak, aku jadi kepikiran satu adegan drama romantis hahaha jika kita ada didalam cerita atau drama, lagu apa yang pantas mengiringi kita saat ini?"
"Hmmm" Yeonjun mengerutkan dahinya "Aku pasti akan memelukmu sambil menyanyikan lagu Beautiful seperti ini"
'It’s a beautiful life
eonjena neol jikyeojulge
It’s a beautiful life
naege gidaelsuga issge
beautiful love
neoui nunmul neoui misodo
gyeoteseo hamkke hal su issdorok
It’s a beautiful life
beautiful day
michidorok neol saranghaesseossdeon nal
beautiful life beautiful day
neoreul ilhgo sipji anha
beautiful my love
beautiful your heart
It’s a beautiful life'
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage [18+] ✔
FanfictionDijodohkan oleh Orang tuanya pada lelaki yang ternyata bisa mengandung? Yeonjun tak menyangka jika pada akhirnya ia harus memiliki jodoh seperti ini, Beomgyu sendiri harus menerima kepastian yang pahit bahwa dia harus berjuang sendiri mengurus perut...