9. Bermuka dua

1.9K 166 49
                                    

"Donat ini lagi???" Tanya Soobin ketika melihat setumpukan kotak donat yang sama yang pernah dilihat sebelumnya di kantor Yeonjun "siapa yang memesan sebanyak ini?"

"Pak Yeonjun tentunya, dia akhir - akhir ini sering membagikan seluruh karyawan donat - donat ini" Jawab salah satu karyawannya

Soobin mengepalkan jemarinya, ia berjalan menuju ke ruangan Yeonjun "Sayang!!! Mengapa kau membeli donat - donat itu terus menerus"

"Mengapa memangnya? Karyawanku bilang bahwa donatnya sangat enak, jadi ada yang mengatakan jika boleh mereka ingin sering - sering diberi donat ini, jadi aku menyetujuinya senagai apresiasi untuk kerja mereka"

"Tapi kenapa harus donat lelaki hamil itu?!!!"

"Karyawanku suka dengan donat yang ia buat, lagi pula dia tidak tahu bahwa aku yang memesan"

"Ahhhh itu sama saja dia bisa menghidupkan anaknya dengan uangmu, biarkan saja donat - donatnya itu tak laku"

Yeonjun berdiri dan mencubit pipi tembam kekasihnya itu "Mengapa? Dia kan tidak tahu itu uangku, biarkan saja, lagi pula aku memberinya uang dengan kerja kerasnya membuat donat, tidak secara cuma - cuma"

"Tapi tetap saja sayang! Aku tak sudi"

Yeonjun tersenyum, mendekatkan wajahnya pada kekasihnya itu dan menciumnya "kau bisa tidur denganku malam ini"

"Dirumahmu ya"

"Jangan, dirumahmu saja, biarkan dia sendirian"

"Aku tidak mau! Dirumahmu saja ya"

Yeonjun pasrah dan tersenyum "baiklah sayangku" Yeonjun menarik hidung Soobin, pipi Soobin tampak memerah karena malu

"Kau mau donatnya?" Tanya Yeonjun

"Tidak, setelah tau lelaki itu yang membuatnya aku jadi tak mau menyentuhnya"

"Yasudah kalau begitu aku saja yang makan"

"Jangan!" Soobin mengambil kotak itu dan membuka tong sampah lalu menaburkan donat - donat itu keluar dari kotaknya lalu ia membuang kotaknya

"Itu sangat mubazir"

"Apa perdulimu dengan mubazir? Kau tak pernah memikirkan hal seperti itu sebelumnya"

"Iya baiklah, padahal aku sangat lapar jadi aku ingin memakan donat itu"

"Kalau begitu ayo kita makan diluar"

"Ayo, aku juga sangat ingin makan siang denganmu"

Mereka pun makan di restoran terdekat dari kantor, ketika Yeonjun melahap makanannya, ia teringat akan perkataan Dokter sebelumnya, ia pun merogoh ponselnya di sakunya lalu mencari kontak Beomgyu, ia sempat kewalahan mencarinya karena dia juga menyimpan banyak kontak koleganya

"Kau cari apa? Taruh ponselmu dan makanlah"

"Sebentar sayang, aku lupa mengingatkan dia untuk makan siang"

"Hah? Siapa? Lelaki itu?"

"Iya" jawabnya tanpa sadar

"Yha!! Untuk apa mengingatkannya? Dia itu sudah besar, jika dia lapar dia pasti makan"

"Ah bukan begitu sayang, dengarkan aku dulu ya, jadi Dokter memintaku untuk melakukannya, kau ingin bisa menikah denganku kan? Jadi aku juga harus memastikan anak itu tumbuh dengan sehat, jadi kita bisa membawa anaknya dan membuat Ibuku memiliki seorang cucu dan aku bisa dibebaskan untuk menikah denganmu"

Soobin memutar bola matanya "baiklah jika itu untuk masa depan kita berdua juga"

Yeonjun kembali mencoba mencari kontak Beomgyu, dan akhirnya ia menemukan nama yang sangat janggal, Yeonjun tersenyum seringai dan menggelengkan kepalanya "nama macam apa ini?"

Marriage [18+] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang