12. Balanced

2K 170 56
                                    

"Kau mau kemana?" Tanya Yeonjun yang melihat Beomgyu berpakaian rapih

"Pergi! Kau tak melihat aku membawa tasku dan sudah serapih ini?"

"Iya aku tahu kau mau pergi! Tapi kemana?"

Beomgyu mengangkat tangannya dan menunjukkan kantungan plastik dengan 5 kotak kue

"Oh! Kau tidak baca jika hari ini salju akan turun? Mengapa tidak pembeli itu saja yang mengambil kesini?"

"Dia membayar uang antarnya, lagi pula aku tahu bahwa salju akan turun, semua warga Seoul yang memiliki ponsel pasti tahu, sudah ada pesan peringatan yang masuk ke setiap ponsel"

"Lalu mengapa kau tak membawa mantelmu?"

Beomgyu mengangkat lengannya "kau pikir aku ini sedang membawa handuk? Ini mantel! Akan ku pakai jika saljunya turun, tidak perlu khawatir"

"Cih khawatir haha perasaan sekali! Aku hanya tidak mau kau mati kedinginan"

"Hahaaaha yayaya! Sudahlah aku bisa terlambat" Beomgyu pun kembali berjalan

"Yha tunggu!"

Langkah Beomgyu kembali terhenti dan ia menatap ke Yeonjun "apa lagi?"

Yeonjun bangkit dari duduknya dan berjalan mendekat, ia memegang sebuah syal berwarna merah, ia mengalungkan syal itu di leher Beomgyu dan mengikatnya "jangan sampai masuk angin, jangan sampai kedinginan, nanti kau bisa flu, aku terlalu sibuk untuk mengurus lelaki hamil yang terkena flu, jadi jagalah dirimu dan jangan lupa kenakan mantelmu" Yeonjun berbicara dengan pelan lalu tersenyum kepada Beomgyu "jangan pulang terlalu lama, kau bisa terkubur di dalam salju nanti"

"Astaga yang benar saja! Sudahlah! Terima kasih atas syalnya, kau baru membelinya khusus untukku?"

"Haha perasaan sekali kau ini, berhentilah berfikir bahwa kau ini penting bagiku"

"Lain kali jika kau ingin menyombongkan dirimu, lepaskan dulu harga dan labelnya ya suami sok jual mahal" Beomgyu mencabut label dan harga pada syal itu "yayaya ini mahal dan juga syal dari merk terkenal, terima kasih atas hadiah pertamanya suamiku, pipimu memerah sekarang, apa kau malu ketahuan membelikanku barang semahal ini? Jika lelaki berlesung pipi itu tau, dia akan memakan mu hahaha sudahlah aku pergi dulu ya, jangan merindukanku!!" Beomgyu melambaikan tangannya dan mencium pipi Yeonjun, lalu membuka pintu rumah, Yeonjun yang sedari tadi terdiam, memegang pipinya sambil tersenyum "ah apasih? Mengapa malah senyum - senyum"



•••

Beomgyu tiba di tempat yang ia tuju, ia menatap ke kerumunan anak - anak yang bermain di taman itu, ia mengelus perutnya dan tersenyum "aku harap kau bisa seperti mereka, bermain dengan bahagia" Ponselnya berbunyi, ia mengangkat panggilan telpon itu

"Halo, kau dimana?"

"Oh aku sudah tiba di pintu masuk, kau dimana?" Beomgyu melihat ke sekitarnya

"Aku ada dibagian tulip garden"

"Ah apa kau tak bisa kesini saja? Maafkan aku"

"Maaf, tapi aku tidak bisa, aku kan sudah membayar biaya kirimnya"

"Oh baiklah, hanya saja perjalanan cukup membuatku lelah"

"Maafkan aku juga kalau begitu, aku tunggu ya"

"Oh ya tunggu sebentar"

Marriage [18+] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang