03 : Undangan

2.9K 289 226
                                    

"Aahhh..."

Kaki Jennie bergerak resah, jari tengahnya sibuk mengusap keras klitorisnya sendiri.

Film Intimacy terus berjalan detik demi detik.

Sudah hampir dua Minggu berlalu sejak ia menginginkan seorang Bad Guy tampan dengan tubuh atletis,

Juga dengan ukuran kejantanan yang panjang dan besar untuk merenggut kesuciannya yang sudah ditolak mentah-mentah oleh Sang Mantan Kekasih dulu.

Dan karena pria idamannya itu tak kunjung ditemukan, terpaksa ia memuaskan dirinya sendiri.

Hanya sebatas orgasme klitoral, yang tentu saja membuat perawannya tetap terpelihara.

"Mmhhh... Sshhh.. Ahhh!"

Kaki Jennie menegang, sebelum bergetar kecil.

Klitorisnya berkedut setelah mencapai puncak.

Tubuhnya memanas, sebelum sedikit berkeringat.

Ia menghela nafas lega, merebahkan tubuhnya di sandaran kasur.

"Fuck. Aku benar-benar tidak sabar menanti pria idamanku.. Buruk sekali pekerjaan Maranzano! Harusnya mereka tau aku benci menunggu. Hm!"

Sembari menenangkan pikirannya, Jennie lanjut menonton Intimacy.

Namun persis setelah film itu berakhir, ia keluar dari kamar exclusive-nya sembari menggenggam sebuah silet.













Di Ruang Pertemuan, para anggota Maranzano terlibat debat kecil perihal lelaki yang sudah terkunci sebagai idaman Bos Muda mereka.

"Dia lelaki yang culun. Miss Jennie menginginkan Bad Guy." Ucap Lisa.

"Miss Jennie menginginkan pria seperti itu hanya untuk bersenang-senang, Lisa.." Jawab yang lain.

"Bukankah watak bisa diubah? Mungkin dengan menjadi anggota Maranzano... Dia bisa menjadi Bad Guy, sesuai keinginan Miss Jennie." Ucap Jisoo.

Jin menghela nafas berat, mengetuk-ngetuk foto hasil kamera tembus pandang yang memperlihatkan seorang pria lugu tengah tersenyum manis, mengantre di depan pintu Ruang Rektorat.

"Ini akan sulit bagi Jennie jika berhadapan dengan lelaki culun seperti dia. Karena lebih sulit ditaklukkan, apalagi didapatkan."

"I mean... Bocah culun seperti itu tidak akan mau mengambil kesucian Miss Jennie!" Seru Lisa penuh keyakinan.

"Apa dia punya kekasih?" RM akhirnya angkat bicara setelah terdiam begitu lama, pusing memikirkan anak gadisnya.

"I don't know.." Salah satu anggota yang menemukan sosok pria culun itu, mengangkat bahu.

"Pria seperti dia tidak akan memiliki kekasih, Kak.." Jin yang menjawab. "Kalaupun menyukai seorang gadis, dia akan tergagap-gagap."

"Sialan. Bodoh sekali." Jisoo tertawa kecil.

"Kita cari saja yang lain. Jangan dia." Ucap RM final.

"Ya. Pasti ada Bad Guy di kota Boston ini yang cocok untuk Jennie."

"Tapi... Soal tubuh dan ukurannya..?" Tanya Lisa ragu.

"Jangan pikirkan itu, Lisa." Ucap Jin. "Yang paling penting adalah Bad Guy, agar Jennie tidak kesulitan mendapatkannya. Jangan bocah ingusan seperti dia, oh God.."

"Kita hanya perlu menutupi informasi tubuh pria ini dari....."

Ucapan RM terputus ketika mendadak pintu terbanting terbuka, membuat semua anggota Maranzano terkejut.

PSYCHOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang