Taehyung meremas tangannya, resah.
"Aku tidak pernah merasa seperti ini seumur hidup. Tidak pernah!"
Ia menunduk dalam-dalam, tubuhnya gemetar hebat.
Dadanya naik-turun tak beraturan, berusaha keras membendung air mata yang siap membanjiri pipi.
Dingin.
Lorong rumah sakit terasa dingin di siang hari.
"Ya Tuhan, kumohon... Ambil apapun dariku, tapi tolong jangan istriku... Tolong..."
Suara pintu ruang IGD membuatnya terperanjat, hingga membuat kursi yang baru ia duduki nyaris terguling ke belakang.
"Dokter Irene! Bagaimana kondisi istri saya??!"
Dokter wanita berumur 25 tahunan itu tersenyum lemah, membuat Taehyung semakin berdebar tak karuan.
"Dok?!"
"Nyonya Xavier hanya kelelahan.. Rahimnya lemah, tentu saja berpengaruh terhadap bayinya."
"Astaga..."
Pria itu meremas rambutnya frustasi, mengutuki diri sendiri.
"Dan sekarang?"
"Masih belum sadarkan diri. Saya sudah memberi infus nutrisi untuk ibu dan janin."
"Apa... Apa saya boleh menjenguknya?"
"Tentu. Saya permisi dulu."
Taehyung mengangguk patah-patah, segera masuk ke ruang IGD yang memiliki banyak sekat di dalamnya.
Sang Istri berada di bilik ke-4, terbaring lemas dengan selang infus tertancap di punggung tangannya.
Pria itu tersedu. "Sayang... Bertahanlah, kumohon.."
Ia berusaha menarik nafas panjang, tak tega melihat Jennie terbaring seperti itu.
"Hei... Berjuanglah.. Kumohon berjuanglah sekali lagi untukku. Istriku kuat, kan?"
Taehyung meraih tangan Sang Istri, menciumnya berulang kali.
"Aku harus memberikan energi positif untuk istriku... Setidaknya dia baik-baik saja.. Tak ada yang serius. Hanya kelelahan."
Ia tersenyum tipis, menarik nafas dalam-dalam. Berusaha tenang.
"Cepat pulih ya Sayang? Kita pulang... Istirahat di rumah."
Pria itu mengecup kening Jennie cukup lama.
"Aku akan tetap disini menemanimu Sayang..."
Taehyung merebahkan kepalanya di lengan tangan istrinya, jatuh tertidur disana.
***
Malam menjelang. Taehyung baru terbangun.
Ia mengerjap, berusaha membiasakan penglihatannya.
Silau. IGD di malam hari memang selalu benderang.
Sesaat pria itu tersadar, tangan Sang Istri lepas dari genggamannya.
"Jennie?!"
Taehyung memutar pandangannya, dan baru bisa bernafas lega melihat wanita itu tengah duduk santai, merebahkan punggungnya di sandaran kasur, sembari menikmati makanan ringan yang tersedia di meja kecil.
"Kau bangun."
"Jennie.. Sayang.... Astaga.."
Pria itu spontan memeluk erat tubuh Jennie, menciuminya berulang kali.

KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHO
Romans[HIATUS] Seorang gadis pengidap kelainan jiwa melakukan sayembara untuk menemukan pria sempurna yang ia idamkan. Namun kriterianya sungguh gila ! Dan lebih gila lagi ketika ternyata pria pilihan yang menjadi idamannya adalah seorang Bocah Culun !!! ...