02 : Kandidat

5.3K 375 463
                                    

"Kenapa tidak lebih baik Nona bersenang-senang di Club saja?"

"Shut your mouth!" Desis Jennie yang segera terganggu menangkap suara yang terdengar selain dari televisi.

Lisa menunduk, kembali menyuapi Bos Muda yang duduk dengan nyaman sembari tak bisa mengalihkan pandangannya dari sebuah film yang ingin ia tonton.

"Jisoo, tolong ambilkan aku remote."

Mendengar itu, Jisoo segera meraih remote yang berada di meja kecil dan memberikannya kepada Jennie, lalu lanjut memijat lembut pundak gadis itu.

Mereka tengah menonton Blue Valentine.

Ini pertama kalinya Jennie kembali ingin menonton film romantis, sejak tiga tahun yang lalu hubungannya bersama Sang Mantan Kekasih harus kandas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini pertama kalinya Jennie kembali ingin menonton film romantis, sejak tiga tahun yang lalu hubungannya bersama Sang Mantan Kekasih harus kandas.

Ia jadi mati rasa, tidak ingin mengenal cinta. Hidupnya hancur. Benar-benar mengubah dirinya.

Beruntung, gadis itu merupakan anak tunggal kaya raya dari seorang Mafioso paling terkenal di Amerika Serikat setelah berakhirnya keanggotaan Capone.

Rafaell Maranzano atau lebih biasa dipanggil RM, yang merupakan ayahnya, adalah pemilik Perusahaan Teluk Massachusetts.

Tentu saja karena uang, ia bisa dengan mudah menitipkan Jennie di tempat yang terbaik, untuk dirawat dan menjalani segala macam pengobatan untuk penyembuhan kejiwaannya.

Ya. Karena luka dalam yang ia alami, ia positif menderita Gangguan Kepribadian Antisosial.






Akhirnya. Part yang Jennie tunggu tiba juga.

Ia menggigit bibir bawahnya, jemari kakinya mengerut, bergerak resah.

Adegan panas film.

"Aku ingin memiliki kekasih."

Jisoo dan Lisa spontan terkejut mendengar itu. Kebingungan merespon bos muda mereka.

"Ehmmmm apa Nona tidak takut....."

Ucapan Lisa terputus ketika Jisoo menatapnya tajam, sambil menggeleng cepat.

"Nona ingin memiliki kekasih? Itu bagus. Kami bisa membantu Nona mewujudkannya."

Jennie tersenyum lebar mendengar ucapan gadis yang tengah memijatnya itu. "Good. Aku ingin yang seperti pria itu. Bad guy that has a big dick."

Kedua Maid itu semakin dibuat terkejut oleh ucapan si gadis. Tak tau lagi harus bagaimana.

"Bagaimana?!" Bentak Jennie tiba-tiba. "Sanggup tidak?! Kalian tau apa yang akan kalian terima jika kalian sampai menolak perintahku!"

"Ya... Tentu saja kami sanggup." Lisa takut-takut melirik Jisoo, meminta bantuan.

"Kami akan mencari pria dengan ukuran.. yang besar.."

"Nice. Aku sudah tidak sabar ingin memiliki yang seperti itu... Aku akan merawat diri. Jangan sampai mengecewakan!"

PSYCHOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang