"Paru-paru. Ada masalah dengan paru-parunya."
Terdengar suara desahan dari seberang. "Ya ampun... Bagaimana kondisinya sekarang? Bawa saja ke rumah sakit."
"Nona J tidak mengizinkan kami, Tuan RM."
"Dimana dia?"
"Di ruang tengah, bersama Josh."
"Lakukan saja apa yang harusnya dilakukan. Keselamatan Taehyung paling penting. Aku yakin Jennie akan semakin gila jika pria itu sampai tewas."
"Akan kami lakukan sebaik mungkin."
Telepon diputus.
Maranzano memang memiliki puluhan Tenaga Kesehatan yang bertugas menjaga kondisi para anggota, terutama Jennie.
Di Norilsk, setengah dari mereka sengaja ikut untuk berjaga-jaga jika gadis itu kalap, dan menyakiti diri sendiri.
Tapi ternyata, Taehyung lah yang terkapar tak berdaya malam ini, dengan darah membasahi sebagian tubuh dan seprai.
"Kita lakukan saja yang terbaik."
Beberapa anggota mengangguk, namun beberapa dari mereka malah menggeleng putus asa.
"Peralatan kita tak memadai. Lelaki ini membutuhkan perawatan yang lebih intensif. Harusnya kita membawanya ke rumah sakit."
"Kau dengar sendiri tadi, Nona Jennie tidak mengizinkan kami! Apa kau mau terbunuh di tangannya?!"
"T..tidak.."
"Bagus. Sekarang, lakukan saja yang terbaik, dengan peralatan seadanya."
Para anggota yang lainnya hanya menelan ludah, dan mulai melakukan tugas mereka sebaik mungkin.
Sementara itu, Jennie berada di ruang tengah——tidak lagi di bawah tanah.
Josh dan yang lainnya mati-matian menenangkan anak tunggal dari Mafioso pemilik perusahaan Teluk Massachusetts itu, yang sedari tadi menangis tanpa henti.
"Bagaimana keadaannya sekarang.."
"Para Tenaga Kesehatan masih memeriksanya, Nona.."
"Aku ingin melihatnya, Josh... Aku ingin menjenguknya!"
"Nona... Taehyung akan baik-baik saja, Nona harus yakin." Ucap yang lain.
"Harus. Dia harus baik-baik saja, dia tidak boleh meninggalkanku!"
Gemetar, Jennie meremas rambutnya sendiri. "Jangan sampai aku kehilangannya.."
Josh tersenyum tipis melihat kekhawatiran itu.
"Entah apa yang terjadi selama seminggu di dalam sana... Tapi sepertinya dia jatuh cinta."
Ia menghela nafas panjang, memperhatikan pintu penghubung yang belum terbuka.
"Biarkan mereka bekerja... Kita doakan semoga Taehyung baik-baik saja. Sekarang, Nona makan dulu."
Jennie berhenti menangis, dan semakin pusing memikirkan pria idamannya itu.
"Taehyung Xavier... Dia belum makan sejak tak sadarkan diri."
***
Nyaris seminggu lamanya Taehyung tak sadarkan diri.
Masih dalam posisi semula.
Bedanya, tak ada lagi darah yang membasahi seprai. Dan kedua matanya pun tak lagi terbelalak.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHO
Romance[HIATUS] Seorang gadis pengidap kelainan jiwa melakukan sayembara untuk menemukan pria sempurna yang ia idamkan. Namun kriterianya sungguh gila ! Dan lebih gila lagi ketika ternyata pria pilihan yang menjadi idamannya adalah seorang Bocah Culun !!! ...