Sebulan sudah Taehyung dirawat.
Hari ini, dokter mulai melepas infusnya.
"Taehyung sudah bisa melakukan aktivitas normal seperti biasa. Kami akan tetap mengawasi perkembangan kondisinya, juga akan menyimpan segala perlengkapan di kamar utama untuk berjaga-jaga."
"Bagus. Terimakasih." Jawab Jennie.
"Sama-sama. Kami akan menempati lantai 5, sesuai arahan dari Tuan RM."
"Ya. Silahkan."
"Saya permisi dulu, Nona.."
Para dokter dan perawat itu membungkuk sopan sebelum keluar dari kamar Taehyung, menuju ke lantai 5.
Saatnya beristirahat.
Jennie tersenyum, membelai lembut rambut pria idamannya yang tengah merebahkan diri dengan nyaman di ranjang.
Tak ada yang berubah. Taehyung masih menempati kamar yang sama, ketika pertama kali Jennie menyekapnya.
"Setelah ini... Apa aku akan pindah juga? Atau... Dia akan lanjut menyiksaku?"
Pria itu membasahi bibirnya dengan ludah. Merasa resah. "Mana mungkin aku berani bertanya? Dia pasti akan langsung marah, dan malah menyiksaku. Sebaiknya aku diam saja.."
"Hei? Kau memikirkan apa?" Tanya Jennie lembut, memutus lamunan Taehyung.
"Ehmmmm tidak, Nona. Hanya ingin mengatakan..... Mmm..."
"Hmm?"
"Terimakasih banyak."
Gadis itu mengernyit. "Untuk apa?"
"Sudah mengirim banyak dokter untukku. Pasti... Biayanya mahal sekali."
Mendengar itu, Jennie spontan tertawa.
Tawa yang benar-benar lepas.
Tawa yang tak pernah dilihat Taehyung sebelumnya.
Dan untuk itu, ia ikut tersenyum tipis melihatnya.
"Kau ini ada-ada saja! Kenapa jadi memikirkan biaya? Itu tidak penting. Sekarang.... Aku ingin mengajakmu keluar dari sini."
Sepasang mata kristal itu berbinar demi mendengarnya. "Hm?"
"Ya, keluar dari sini, melihat-lihat interior, lalu kau akan mandi. Ayo. Kubantu."
Taehyung terdiam sejenak. "Mandi? Bersamanya? Apa... Dia akan membunuhku disana? Dia akan menyiksaku? Menenggelamkanku disana? Atau dia akan melecehkanku lagi?"
Tubuhnya menegang memikirkan dugaannya sendiri, jemari kakinya mengerut resah. "Tapi jika kutolak... Dia akan marah besar. Sebaiknya aku ikuti saja kemauannya."
"Taehyung? Ayo."
"Oh? Ya.. Nona.."
Jennie tersenyum, menggandeng tangan pria itu untuk turun dari ranjang.
Taehyung masih berjalan sempoyongan, mengingat dua bulan lamanya ia hanya di ranjang saja.
Tapi hari ini, untuk pertama kalinya, ia menapakkan kaki di lantai ruang bawah tanah.
Terasa dingin dan gelap. Juga minim udara.
Itulah sebab paru-parunya bocor.
"Dingin sekali.."
"Suhu di kota ini memang di bawah 0°C."
Taehyung terkejut mendengar itu, sebelum mengangguk paham. Tidak mau meneruskan perbincangan itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHO
Romance[HIATUS] Seorang gadis pengidap kelainan jiwa melakukan sayembara untuk menemukan pria sempurna yang ia idamkan. Namun kriterianya sungguh gila ! Dan lebih gila lagi ketika ternyata pria pilihan yang menjadi idamannya adalah seorang Bocah Culun !!! ...