24 : USG

2.2K 225 68
                                    

Jennie membuka mata, menguap lebar sembari meregangkan tubuhnya.

Ia mengedarkan pandangannya.

Sinar matahari menembus gorden, membentuk bayangan di dinding kamar.

Denting jarum jam dinding memecah keheningan.

Dan tak ada suara Taehyung seperti biasanya.

"Taehyung...?"

Jennie menarik nafas panjang, sebelum beranjak bangun dari posisinya.

"Hmmm....."

Setelah mengumpulkan nyawanya hingga genap, ia berjalan keluar dari kamar sambil mengusap perutnya yang sudah menginjak usia lima bulan.

Wanita itu menuruni tangga dengan hati-hati.

Hingga sampai di lantai dasar, terdengar suara dari arah dapur.

Ia mengerutkan kening, berjalan menghampiri, dan tersenyum melihat siapa yang ada disana.

"Take my hands now. You are the cause of my euphoria... Yeah yeah yeah yeah yeah yeah..... Euphoria...."

Taehyung bersenandung sembari sibuk memanaskan pizza sisa makan malam untuk mereka sarapan pagi ini.

"Close the door now. When I'm with you, I'm in utopia.."

"DORR!"

"OHH!" Pria itu terkejut setengah mati, spontan memutar tubuhnya ke belakang.

"Astaga Sayang... Kau membuatku terkejut.."

Jennie tertawa kecil. "Ini weekend. Dilarang bekerja, paham?"

"Of course... Seharian ini aku akan menemani istriku.."

Taehyung tersenyum, meletakkan empat potong pizza yang masih hangat di atas piring, dan membawanya ke meja makan.

"Kurasa kau bosan dengan sandwich. Jadi menu sarapan pagi ini, adalah pizza."

"Pizza semalam."

"Masih lezat.. Cobalah."

"Aku memakan semua masakanmu."

"I'm sorry, tapi itu buatan Chef semalam Sayang."

Jennie tertawa kecil, meraih sepotong pizza dan menggigitnya.

Taehyung menuju ke dapur dan kembali dengan dua gelas susu.

"Hari ini jadwalmu untuk USG, Istriku.."

"Ya... Setelah itu, aku ingin mengajakmu ke suatu tempat."

"Kemana?"

"Ehmmmm ke kuburan keluargamu.."

Bagai dihujam besi panas, pria itu terkejut mendengar ucapan Sang Istri.

Ia menelan ludah, terdiam cukup lama bersama banyak hal yang ada di pikirannya.

Jennie memandanginya lamat-lamat. "Taehyung...?"

Ia meraih tangan Sang Suami, yang membuat pria itu kembali tersadar dari lamunannya.

"Hmmm ya?"

"Bagaimana?"

"Sayang...."

"Kau belum bertemu dengan mereka."

Taehyung menelan ludah mendengar suara Jennie yang sudah bergetar menahan tangis.

Matanya berkaca-kaca, beranjak dari duduknya dan langsung bersujud pada Sang Istri, memeluk kakinya.

"Jangan menangis, Sayang..."

PSYCHOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang