11 : Ponsel

2.2K 225 61
                                    

Karena suhu yang selalu dingin terus menerus, Taehyung terserang demam tinggi.

"Yeyeyey pindah kamar! Yeeeeyyyyy!"

Para anggota Maranzano ikut tersenyum melihat Nona Muda mereka begitu ceria hari ini.

Josh sibuk berbicara dengan RM via telepon, menginformasikan kabar bahagia ini.

"Taehyung terserang demam, tapi dia sudah baik-baik saja. Dokter sudah memberinya obat. Dia dan Nona J akan menempati kamar utama."

"......"

"Baik Tuan. Akan selalu kupantau perkembangan kejiwaannya."

Setelah membersihkan semua bagian ruang bawah tanah, saatnya untuk memindahkan semua baju, kosmetik, dan perhiasan Jennie ke kamar utama.

Juga pakaian milik Taehyung.

Para anggota Maranzano saling bekerjasama untuk memudahkan tugas mereka.

Sementara itu, Jennie sibuk merias diri di cermin,

Sembari memperhatikan Taehyung yang duduk bersandar di atas ranjang. Sangat pendiam.

"Kau memperhatikanku?"

Mendengar suara Jennie, pria itu langsung mengalihkan pandangan ke atap kamar.

Jantungnya berdegup kencang. Dan jemarinya sudah berkeringat.

Jennie mengulum senyum, menggoda.

Ia tau, sedari tadi Taehyung diam-diam mencuri pandang.

Setelah menyisir kembali rambutnya, gadis itu akhirnya menjauh dari cermin.

"Taehyung? Ayo, kita ke kamar utama. Kamarku! Kau belum pernah kesana kan?"

Kali ini, Taehyung terpengarah, sedikit lega Jennie tak lagi membahas soal memperhatikan tadi.

Ia mengerjap ketika tiba-tiba gadis itu menarik tangannya dan langsung berlari keluar dari kamar.

"Ayooooo! Kita tak lagi di ruangan sempit ini! Kau pasti suka!"

Taehyung ternganga, ingin berbicara sesuatu namun urung.

Ia harus menyeimbangkan langkah kakinya dengan Jennie yang terus berlari tak sabaran, melewati lorong-lorong yang gelap dan sempit.

"Oow! Wow! Nona?!"

"Ohh? Nona J?"

"Wowowowo! Aku hampir saja jatuh! Ada apa ini?"

Beberapa anggota Maranzano sungguh terkejut ketika Nona mereka tiba-tiba lewat begitu saja,

Bahkan beberapa ada yang hampir terjatuh, dan saling bertabrakan.

"Hahahahahahaha! Mereka lucu sekali!"

Jennie tertawa keras, semakin bersemangat melewati lorong-lorong gelap itu seperti permainan.

"Nona... Nona, hati-hati." Ucap Taehyung akhirnya.

"Tidak apa-apa, Taehyung... Aku hati-hati, aku baik-baik saja. Tenang saja."

Gadis itu kembali tertawa renyah, kondisi hatinya sangat cerah hari ini.

Tanpa sadar, tawa manis Jennie membuat bibir Taehyung menyungging senyuman tipis,

Sembari memperhatikan lekat bagaimana raut bahagia gadis itu, walau dari sudut dan pencahayaan yang sama sekali tak mendukung.

Dan hanya senyuman Jennie-lah yang bersinar.

Dan untuk pertama kalinya, Taehyung melihat pintu kayu yang terbuka.

PSYCHOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang