"Mana Jennie?"
Suara dentingan sendok dan piring memenuhi ruang makan.
Seminggu sebelum pernikahan Taehyung dan Jennie dilangsungkan.
"Masih di kamarnya, Dad.."
RM terpengarah mendengar jawaban calon menantunya. "Kau meninggalkannya?"
"Oh, tidak.. Nona bilang dia akan menyusul sebentar lagi."
"Jennie..." Celetuk Seokjin yang sudah menikmati sarapannya. "Dia calon istrimu."
"Ya, Uncle.. Maaf.."
"Taehyung... Apa kau sudah menyiapkan cincin pernikahan?"
Pertanyaan Jisoo membuat semua pandangan tertuju pada Sang Calon Pengantin Pria. Terdiam menunggu jawaban.
Taehyung gugup, menelan ludah dengan susah payah. "Ehmmmm....."
"Kau bisa menggunakan uangku terlebih dahulu." Potong RM.
"Oh, tidak perlu, Daddy.. Aku.. punya tabungan. Tapi aku harus mengurusnya terlebih dahulu di Bank. Karena... Aku tidak membawa apapun."
"Aku mengerti. Tapi tabunganmu itu... Cukup untuk berapa cincin?" Tanya Seokjin.
"Sepasang cincin pernikahan, dan satu cincin berlian untuk Jennie."
RM tersenyum manis. "Setelah menikah, kau bekerja di perusahaanku. Menjadi Sekretarisku. Mau, kan?"
"Kurasa aku harus berbicara dulu dengan Jennie."
"Tidak perlu, Anak Muda. Dia sendiri yang memintanya."
"Baiklah, Dad... Nanti kubicarakan pada Jennie kalau aku menerima tawarannya."
Seokjin menghela nafas berat. "Sialan. Itu tawaran yang kau berikan padaku, Kak."
"Kau memilih menjadi Rektor, kan?"
"Good morning, everyone...!!"
Suara ceria yang berasal dari anak tangga membuat semuanya terpengarah, dan tersenyum melihat siapa yang datang.
"Wah... Sudah pada sarapan?" Jennie berjalan menghampiri mereka semua.
"Taehyung belum menyentuh makanannya." RM yang menjawab.
"Oh? Why?"
"Menunggumu."
Kali ini, Taehyung yang menjawab, dan berhasil membuat pipi gadis itu langsung bersemu merah.
Semuanya tertawa gemas, memperhatikan sejoli yang sebentar lagi resmi menjadi sepasang suami-istri.
Jennie mengambil duduk di samping Taehyung, mengusap lembut perutnya.
"Bagaimana kata dokter kandungan kemarin?" Tanya Seokjin.
"Kata Dokter Irene, kandungan Jennie memasuki usia 2 bulan."
Semuanya terkejut mendengar itu.
"Dua bulan?! Astaga..."
"Kurasa saat kita di Rublov itulah..." Taehyung angkat bicara, membuat semuanya terpengarah.
"Well.. Aku sudah memperingatkannya untuk tidak keluar di dalam. Aku tidak siap hamil.."
"Sekarang?"
Jennie mengulum senyum, meraih tangan pria itu. "Sekarang aku sangat bahagia bisa mengandung anak darimu, Sayang..."
Taehyung tersenyum lebar, mencium puncak kepala calon istrinya. "Ibu hamil mau buah?"
"Boleh."
Dengan senang hati, pria itu menarik sepiring buah-buahan ke arah Jennie agar gadis itu bisa memilih sendiri buah yang ia inginkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/286865786-288-k15032.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHO
Romance[HIATUS] Seorang gadis pengidap kelainan jiwa melakukan sayembara untuk menemukan pria sempurna yang ia idamkan. Namun kriterianya sungguh gila ! Dan lebih gila lagi ketika ternyata pria pilihan yang menjadi idamannya adalah seorang Bocah Culun !!! ...