==========
Don’t Plagiarism!!!!
Karya ini milik pribadi siamatiranrasa, mari saling menghargai!
==========Peeps!
Aleya mengamati sekeliling restoran tempat ia dan Anneke janjian, seperti hasil meeting beberapa hari lalu Aleya yang akan bertanggungjawab dengan acara pernikahan Anneke Putri. Deringan ponsel menganggu kegiatan Aleya, ia mendapati pesan dari Anneke yang mengatakan akan segera sampai. Sejak tadi Aleya hanya memesan minuman, mungkin nanti setelah Anneke datang baru ia akan memesan makan sekalian makan siang.
Aleya kembali memperhatikan sekeliling restoran dan matanya berhenti pada sebuah keluarga kecil yang sepertinya sedang menghabiskan waktu bersama, ia pernah berada di keadaan memimpikan hal itu bercengkerama bersama dengan keluarga kecilnya, lamunan Aleya terhenti karena suara seseorang.
“Mbak Aleya” Aleya mendongak dan mendapati wanita cantik yang sepertinya hampir seluruh pengunjung restoran memandanginya.
“Anneke Putri, salam kenal saya Aleya. Silahkan duduk” ucap Aleya mempersilahkan Amira duduk dihadapannya.
“Makasih Mbak, panggil Anne aja” Aleya tersenyum mengangguk, sedikit terpana melihat bahwa wanita cantik dan juga artis di hadapannya ini memiliki sopan santun yang bagus.
“Kamu, datang sendiri?” Tanya Aleya yang tak melihat calon suami Anne.
“Oh, nggak Mbak aku datang bareng-“ ucapan Anne diinterupsi oleh suara pria “Dek” Aleya mendongak sambil tersenyum, dan secepat itu pula senyum Aleya luntur.
Bisakah ia menghilang saat ini juga atau mungkin saja ia bisa kembali ke beberapa menit yang lalu. Pria itu menatapnya dalam dengan seringai sialan yang membuat Aleya berharap membunuh menjadi halal saat ini juga.
“Mbak, kenalin ini Bang Taka –“ lagi, pria itu memotong ucapan Anne “Calon suami Anne” Aleya tak tahu kenapa terdengar suara retak dari dalam dadanya, bahkan ia tak sadar jika Anne menatap Taka aneh.
Aleya berdehem mencoba mengembalikan kewarasannya meski tangannya masih terkepal sempurna “Saya Aleya, salam kenal” Aleya bisa merasakan suaranya terdengar bergetar.
“Bisa kita bahas sekarang aja?” Aleya ingin segera menyelesaikan pertemuan kali ini.
“Saya minta waktu sebentar untuk bicara dengan calon istri saya, tidak masalah?” andai Aleya tak punya pengendalian yang bagus mungkin jus apel di mejanya sudah sepenuhnya berpindah ke wajah pria itu, pada akhirnya Aleya mengangguk apa hak dia melarang pria itu bicara dengan calon istrinya, cih.
Aleya kembali duduk meminum habis jus apel miliknya berharap minuman itu bisa membuat hatinya yang panas dengan amarah bisa mereda, bertepatan dengan minumannya yang habis Anne dan pria yang enggan Aleya sebut namanya itu kembali bergabung dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
unEXpected!
ChickLitAleyandra Rajadza tidak pernah berharap berada disituasi ini, sebagai seorang owner dari event organizer ia sudah terbiasa bertemu dengan banyak klien tapi ia tidak pernah menyangka jika pekerjaan ini pula yang mempertemukannya kembali dengan seseor...