27. Menjemput Bahagia

1.9K 119 7
                                    

==========
Don’t Plagiarism!!!!
Karya ini milik pribadi siamatiranrasa, mari saling menghargai!
==========

Hola, Peeps!

Gelombang awan terlihat menakjubkan dari balik jendela pesawat, cuaca yang sangat cerah dan menyenangkan, berbanding terbalik dengan suasana hati Aleya. Wajahnya sendu, ada penyeselan disana, ada kesedihan dan rindu yang tak bisa Aleya pinggirkan lagi. Pesawat ini akan membawanya kembali ke Indonesia, tempat dimana semua kebahagiaan dan kesedihan Aleya berasal.

Kabar pernikahan Anne dan Taka sampai di telinga Aleya, pernikahan dua manusia itu akan berlangsung sebentar lagi. Atas dasar alasan itulah Aleya menggerakkan diri memesan tiket kepulangannya ke Indonesia, jika kalian pikir Aleya akan datang dengan rencana menggagalkan pernikahan pria yang dicintainya, maka asumsi itu sangat tidak berdasar. Aleya mengakui, cintanya pada Antaka jauh begitu besar, bahkan setelah sakit berkali-kali pun, Aleya masih menginginkan pria itu. Tapi Aleya bukan wanita jahat, merebut kebahagiaan perempuan lain adalah jalan yang tidak akan pernah Aleya ambil, seberapa pun keinginannya menjadikan Taka miliknya.

Aleya kembali bukan untuk meminta Taka memilihnya, ia hanya ingin melihat pria itu untuk terakhir kalinya sebelum Taka melanjutkan hidupnya bersama Anne. Aleya ingin mengantar kepergian Taka dari hidupnya dengan doa-doa baik dan senyuman terbaik miliknya. Ia ingin memberi tahu Anne untuk mencintai pria itu dengan segenap jiwanya, Aleya menginginkan kebahagiaan untuk satu-satunya lelaki yang berhasil membuatnya jatuh sejatuh-jatuhnya.

Meski tidak bisa mengelak akan perasaan sedih dan sedikit ketidakrelaan, Aleya bahkan ragu dirinya akan kuat tersenyum melihat Taka bersanding dengan perempuan lain nantinya. Membayangkan itu saja, airmata Aleya tak bisa terbendung. Ia menangis dalam diam, dalam keheningan pesawat yang membawanya menuju cintanya yang akan segera ia relakan.

*****

Langit Jakarta tersenyum cerah, berbanding terbalik dengan suasana hati wanita yang sejak mobil yang menjemputnya datang, ia enggan berucap banyak pada setiap pertanyaan yang dilontarkan sang pemilik mobil. Aleya terduduk diam sambil pikirannya mengelana, ia bingung harus bersikap seperti apa nanti saat pertemuan kembali dengan Taka, ia takut tak bisa menahan diri dan merusak hari bahagia pria itu. Entah seberapa kuat dirinya, hingga mampu memutuskan untuk kembali ke Indonesia demi mengantar pemilik hatinya menuju dekapan perempuan lain.

Indri mendengus kesal, pasalnya sejak tadi, sejak ia menjemput Aleya bahkan sampai mobil mereka terparkir sempurna di depan rumah sepupunya itu, Aleya enggan merespon setiap ucapannya.

“Lea, lu kenapa sih?” tanya Indri sejak tadi.

Ringga yang sejak tadi juga diam, meminta Indri untuk tidak bertanya apapun untuk sementara waktu “Udah Ndri, mungkin Lea butuh waktu dulu, masih capek mungkin. Jangan ditanya-tanya dulu”

unEXpected!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang