28. Plotwist

3.8K 135 6
                                    

==========
Don’t Plagiarism!!!!
Karya ini milik pribadi siamatiranrasa, mari saling menghargai!
==========

==========Don’t Plagiarism!!!!Karya ini milik pribadi siamatiranrasa, mari saling menghargai!==========

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hola, Peeps!


Deru mobil terdengar masuk ke telinga Aleya, dirinya juga sedang berada diatas kendaraan roda empat itu, tepatnya bersama Ringga. Pria itu melajukan mobil kesayangannya menuju sebuah venue, tempat pernikahan sepasang manusia dilangsungkan. Sejak tadi Aleya tidak banyak bicara, dan ia berterima kasih pada Ringga karena memberinya waktu tanpa mempertanyakan banyak hal sejak ia masuk ke mobil pria itu.

Semua orang mungkin khawatir akan keadaannya, keputusannya mendatangi resepsi pernikahan Taka dan Anne membuat orang menanyakan kesiapannya. Siapapun tahu meski Aleya tak pernah cerita, bahwa alasan dari kepergiaannya meninggalkan Indonesia, alasan dari semua rasa sakitnya adalah karena seorang Antaka Putra Dasa.

Aleya menggamit tangan Ringga saat turun dari mobil, dihadapannya dekor megah ala pernikahan pangeran dan putri. Tidak lupa puluhan wartawan berjejer rapi, semua orang ikut berbahagia, Anneke Putri, gadis kesayangan seluruh negara akhirnya melangsungkan pernikahan. Aleya berusaa menarik sudut bibirnya, tersenyum setulus yang ia bisa. Di dalam sana, tepatnya di pelaminan bak singgah sana raja dan ratu, mungkin ada Anne dan Taka berdiri dengan senyum paling bahagia yang mereka miliki. Langkah kaki Aleya kian berat, meski sulit ia terus berusaha tegar memasuki gedung pernikahan, Ringga disampingnya terus menerus berusaha menguatkan.

Pandangan Aleya mengedar, memandangi bagaimana pesta pernikahan ini direncanakan sebegitu sempurnya. Seakan-akan menunjukkan betapa bahagianya si pemilik acara, melihat ini Aleya tersenyum getir, rasanya ungkapan cinta yang Taka ucapkan terdengar seperti omong kosong. Bagaimana mungkin pria itu bicara bagaimana ia mencintai Aleya, jika acara pernikahannya dengan Anne dibuat semegah ini, rasanya seperti menunjukkan pada Aleya seberapa besar cinta pria itu pada seorang Anneke Putri.

Ramai orang membuat Aleya tak bisa melihat langsung sang pengantin “Ga, deketan yuk. Gue mau ngucapin selamat ke mantan suami gue”

“Lu gapapa kan? Gue bisa wakilin aja kalau lu ngerasa gak bisa ketemu langsung”

Aleya menggeleng tidak setuju “Gue kesini emang buat merayakan kebahagiaan Taka Ga, udah gapapa. Yuk temenin aja”

Tanpa ucapan apapun Aleya menarik Ringga, beberapa orang terlihat mengantri untuk menyalami sang pengantin. Aleya menunduk berusaha menguatkan diri, sebelum akhirnya menatap ke arah dua insan manusia itu dengan percaya diri.

Aleya mematung ditempat, ia nyaris tidak bisa percaya pada apa yang indera penglihatannya lihat. Dua sosok manusia tersenyum dengan penuh kebahagiaan, seperti yang Aleya perkirakan. Anne terlihat begitu mempesona, cantik seperti biasanya. Tapi yang jadi alasan keterkejutan luar biasa Aleya adalah yang mendampingi Anne, makin dekat Aleya semakin jelas bahwa pria itu bukan Antaka. Anne tidak bersama taka di atas pelaminan, tapi pria lain, dan Aleya tahu betul siapa pria itu. Pria yang sama yang Aleya lihat bersama Anne di resto waktu itu, Aaron sahabat Taka.

Sekarang, Aleya tepat berada di hadapan Anne. Senyum mengembang sempurna di wajah gadis itu, bahkan Aleya dibuat kaget saat Anne memeluknya dengan erat.

“Makasih udah kembali kak, aku Anne adiknya bang Taka”

Satu kalimat itu menambah keterkejutan Aleya, satu kenyataan yang tidak pernah ia pikirkan satu kalipun. Rasanya seperti di permainkan takdir.

“Ini Aaron kak, suami aku, bukan bang Taka. Kak Lea salah paham selama ini, aku gak bisa cerita panjang, biar abang yang cerita dan menjelaskan kesalahpahaman yang sudah terlalu jauh ini, aku berharap kakak mau ngasih kesempatan lagi buat abang”
Setelah ucapan panjang Anne, kini suara seseorang terdengar melalu mikrofon. Aleya berbalik dan menemukan sosok pria yang tidak pernah berhenti ia cintai, berdiri diatas panggung kecil di ujung sana.

“tes tes tes” ucap Taka sambil berdehem pelan.

“Maaf menganggu waktunya sebentar, tapi saya harus melakukan ini, demi seseorang yang sangat amat berharga bagi hidup saya. Aleya Radjasa, kamu cantik sekali hari ini, besok bahkan hari-hari setelahnya kamu akan tetap selalu cantik. Terima kasih karena menerima perjodohan kita waktu, menikah denganmu adalah mimpi yang paling ingin ku wujudkan. Meski aku berakhir menyakitimu, aku minta maaf, sungguh aku ingin yang terbaik untuk kamu

“Hidup rasanya tidak bermakna apa-apa, sebelum aku menemukanmu kembali dengan wajah penuh marah di kafe waktu itu. Aku tidak pernah menyangka bahwa bantuanku untuk menggantikan Aron menemani Anne yang tidak lain adalah adik sepupuku, membawaku pada pertemuan kita setelah sekian lama. Dan sejak hari itu, aku berjanji kamu tidak akan pernah aku lepaskan kali ini”

Aleya tak bisa menahan haru, bagaimana ia bisa menjadi sejahat ini menyalahpahami Taka sampai sejauh itu.

“Disanalah awal mula kesalahpahaman ini terjadi, salahku juga sebenarnya. Niatku yang ingin membercandaimu berakhir kau anggap serius hingga aku berada pada posisi yang harus mengikuti kesalahpahaman ini demi terus berada disisi kamu

“Sejak awal, akulah yang tidak bisa mengambil keputusan. Akulah yang terlalu takut kehilangan kamu, kesalahan sepenuhnya ada padaku. Aku minta maaf karena menempatkan mu pada posisi seperti ini, tanpa tahu kebenaran sebenarnya seperti apa”

Menggeleng tidak setuju, Aleya berpikir bahwa hal ini tak akan sejauh ini jika ia mau sekali saja memberi kesempatan pada Taka untuk bicara. Ia menyadari jika Taka pernah dibeberapa kesempatan ingin berterus terang, tapi Aleya lah yang membuat pria itu akhirnya urung menyatakan kebenarannya.

“Aku dan Anne itu saudara, dia adalah adikku. Kamu mungkin belum pernah bertemu dengannya, karena di hari pernikahan kita Anne berada diluar negeri untuk sekolah aktingnya, wajar jika kamu tidak tahu hubungan kami. Maafkan aku karena tidak mengungkap semuanya lebih cepat

“Tapi satu hal yang perlu kamu ketahui Lea, aku mencintaimu dengan sungguh. Satu-satunya wanita yang ku inginkan bersamaku adalah kamu, jadi kumohon maafkan aku, dan berhenti berpikir kalau aku tidak benar-benar mencintaimu”
Aleya tidak lagi bisa menahan tangisnya, kini Indri dan Ara berdiri disampingnya.

“Sekarang, dihadapan orangtua kamu, juga orangtuaku dan semua orang yang ada di tempat ini, menikah denganku Aleya Radjasa, mari menikmati cinta yang kita punya hingga menua, biarkan aku yang menjadi pegangan atas setiap masalah yang akan kamu hadapi di masa depan, Menikah denganku Aleya Radjasa, aku mencintaimu”

Aleya bisa melihat bagaimana gemetarnya pria itu, ada cincin yang disiapkan Taka. Keringat membasahi dahi seorang Antaka, bukti bagaimana grogi dan was-wasnya ia saat ini. Aleya tersenyum sebelum melangkah pelan mendekati Taka dan menghambur memeluk pria itu.

Yes for the plotwist and also yes for the proposed, i love you more Antaka Putra Dasa”

To Be Continued.


Siapa yang lagi seneng, aku aku aku!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siapa yang lagi seneng, aku aku aku!

Guys! We are in the last part before epilogue yeayyy! Please keep support my stories guys, it helps me to feel good and appreciated. Thanks for all of that already support me.
P.s. love you all.

unEXpected!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang